Ulasan Pengajian Al Hikam
"Allah menurunkan warid (berupa Nur Inayah) kepadamu supaya engkau selamat dari cengkraman benda-benda (apapun selain Allah) dan untuk memerdekakan engkau dari perbudakan benda-benda (apapun selain Allah)."
YANG kedua kalinya, setelah seseorang memperoleh Nur Hidayah, maka Allah menurunkan lagi karunia yang lebih tinggi ke hati orang tersubut. Karunia tersebut berupa Nur Inayah. Seorang hamba diberi Nur Inayah oleh Allah agar orang itu terus naik ke derajat yang lebih tinggi dan jangan sampai ia merosot ke derajat yang lebih rendah.
Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa dengan Nur Hidayah seseorang akan giat melakukan ibadah. Tetapi dikhawatirkan ibadahnya tidak ikhlas, maka diberikanlah Nur Inayah kepada orang yang semangat beribadah itu agar dia selamat dari tujuan selain Allah. Dengan Nur Inayah itu ia bebas dari cengkraman selain Allah, sehingga hatinya murni hanya untuk Allah.
Begitupula, ia diberi Nur Inayah agar ia menjadi orang yang merdeka dan tidak diperbudak oleh selain Allah seperti istri, harta dan lainnya. Orang yang merdeka secara hakiki ialah orang yang tidak terikat dengan selain Allah. Ia murni menjadi hamba Allah, bukan budak dari istri, harta atau lainnya. Sebab, Allah tidak ingin diduakan.
Benda-benda apapun selain Allah itu diciptakan oleh Allah untuk membantu kita dalam beribadah, untuk membantu kita sampai kepada Allah, beda-benda itu harus menjadi budak kita, benda-benda itu diciptakan untuk tunduk kepada kita.tapi jika kita masih cinta kepada benda-benda apapun selain Allah, sangat cinta sekali dengan benda-benda yang ada di alam ini, maka kita menjadi budaknya benda benda tersebut, kita menjadi kepada apapun selain Allah.
Habib Abdurrahman Assegaf beliau itu selalu melawan hawa nafsu dan sangat sabar, sampai hawa nafsu dekendalikan dan di tundukkan oleh beliau, maka beliau memiliki maqom yaitu beliau duduk diatas kursi dan kursi tersebut berada diatas dunia yang berarti dunia ini berada di bawah naungan beliau.
Al-Imam Ghazali berkata :"Saya heran dengan orang-orang yang menganggap aneh kepada orang-orang yang menyembah berhala, sapi, dan patung-patung yang lain. sedangkan mereka setiap harinya, setiap detiknya menyembah babi(hawa nafsu), dan bertekuk lutut kepada babi sambil mereka menunggu perintah dari babi, menunggu apa yang diinginkan oleh babi, dan ketika babi itu menginginkan sesuatu mereka langsung cepat-cepat melakukan apa yang diinginkan oleh babi tersebut (hawa nafsu)."
Sebagaimana disebutkan di dalam ilmu tasawwuf hawa nafsu itu diibaratkan seperti babi dan syetan diibaratkan seperti anjing. (T.HDD)
Mudah-mudahan bermanfaat. https://t.me/darulihya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar