Kesuksesan adalah suatu hal yang di impikan oleh
semua orang, mulai dari yang tua hingga yang muda, terlebih lagi bagi para thalibul
ilmi (orang yang mencari ilmu), kesuksesan bagi mereka adalah suatu hal
penting yang bisa membawa mereka kepada tujuan utama.
Sayyidian Ali karamaallahhu wajhah pernah berkata didalam syi’ir beliau yang dinukil oleh Imam Burhanuddin Al-Zarnuji didalam kitab ‘ta’lim muta’allim’ yang berbunyi :
َألاَ لاَتَنَــــالُ الْعِـــلْمَ اِلاَّ بِســــــِتَّةٍ ۞ سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانِ
ذَكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ ۞ وَاِرْشَادِ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانِ
Hendaknya tidak menimba ilmu kecuali dengan enam perkara, aku akan menyebutkan kepadamu dalam kumpulannya dengan jelas
Cerdas, semangat, kesabaran, bekal, petunjuk ustadz, dan waktu yang lama.
6 syarat
diatas adalah suatu hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh santri
:
1. ذَكَاءٌ (cerdas)
: Sebagian orang pasti memiliki kecerdasan, baik pemberian langsung dari Allah maupun kecerdasan yang harus diasah dahalu. Orang yang mempunyai kecerdasan yang
perlu diasah itu seperti pedang, yang harus di asah dahulu agar
tajam dan bila terus menerus diasah akan lebih tajam dibandingkan pedang yang
memang sudah tajam tapi tidak pernah diasah atau jarang diasah maka akan kalah
tajam dengan pedang yang diasah terus menerus, maka kecerdasan manusia pun sama
seperti itu. Bagaimana cara mengasah kecerdasan, diantaranya: menghafal yang
dipelajari, mengulanginya, menulisnya kembali. Dan yang paling utama diantara
cara-cara diatas adalah niat yang baik.
Kita
lihat bagaimana kisah para Salafusshalih dahulu dimasa mereka mencari
ilmu, selain memiliki kecerdasan yang tinggi mereka juga memiliki semangat yang
tinggi dan kemauan didalam memuthala‘ahhi (mengulangi) pelajaran yang
dipelajari, Tidak cukup diulang merekapun juga menghafal dan menulis nya, sebagaimana
kisah Al Imam Al-Habib Ahmad bin Zein Alhabsyi dimasa hidupnya beliau selalu
menyibukkan diri di dalam menuntut ilmu dengan bimbingan guru-guru beliau di
antaranya Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad dan beberapa guru
beliau lainnya. Al-Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi sebelum mengikuti ta’lim beliau mengulangi pelajarannya sebanyak 25 kali dan setelahnya 25 kali. Ini adalah bentuk salah satu cara
untuk mengasah kecerdasan, dan hal itu membutuhkan semangat yang tinggi karena
tidak mudah seseorang bisa mengasah kecerdasan nya jika tidak ada semangat dan
kemauan, maka perlu bagi seorang santri itu memiliki
semangat didalam mencari ilmu. (Santri Darul Ihya')
Mudah-mudahan bermanfaat. https://t.me/darulihya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar