KUNCI KESUKSESAN BAGI SEORANG SANTRI (1)

KUNCI KESUKSESAN BAGI SEORANG SANTRI (1)

Share This

 


          Kesuksesan adalah suatu hal yang di impikan oleh semua orang, mulai dari yang tua hingga yang muda, terlebih lagi bagi para thalibul ilmi (orang yang mencari ilmu), kesuksesan bagi mereka adalah suatu hal penting yang bisa membawa mereka kepada tujuan utama.

    Sayyidian Ali karamaallahhu wajhah pernah berkata didalam syi’ir beliau yang dinukil oleh Imam Burhanuddin Al-Zarnuji didalam kitab ‘ta’lim muta’allim’ yang berbunyi :

َألاَ لاَتَنَــــالُ الْعِـــلْمَ اِلاَّ بِســــــِتَّةٍ ۞ سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانِ

 ذَكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ ۞ وَاِرْشَادِ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانِ

Hendaknya tidak menimba ilmu kecuali dengan enam perkara, aku akan menyebutkan kepadamu dalam kumpulannya dengan jelas

Cerdas, semangat, kesabaran, bekal, petunjuk ustadz, dan waktu yang lama.

     6 syarat diatas adalah suatu hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh santri :

          1. ذَكَاءٌ (cerdas) : Sebagian orang pasti memiliki kecerdasan, baik pemberian langsung dari Allah maupun kecerdasan yang harus diasah dahalu. Orang yang mempunyai kecerdasan yang perlu diasah itu seperti pedang, yang harus di asah dahulu agar tajam dan bila terus menerus diasah akan lebih tajam dibandingkan pedang yang memang sudah tajam tapi tidak pernah diasah atau jarang diasah maka akan kalah tajam dengan pedang yang diasah terus menerus, maka kecerdasan manusia pun sama seperti itu. Bagaimana cara mengasah kecerdasan, diantaranya: menghafal yang dipelajari, mengulanginya, menulisnya kembali. Dan yang paling utama diantara cara-cara diatas adalah niat yang baik.

          Kita lihat bagaimana kisah para Salafusshalih dahulu dimasa mereka mencari ilmu, selain memiliki kecerdasan yang tinggi mereka juga memiliki semangat yang tinggi dan kemauan didalam memuthala‘ahhi (mengulangi) pelajaran yang dipelajari, Tidak cukup diulang merekapun juga menghafal dan menulis nya, sebagaimana kisah Al Imam Al-Habib Ahmad bin Zein Alhabsyi dimasa hidupnya beliau selalu menyibukkan diri di dalam menuntut ilmu dengan bimbingan guru-guru beliau di antaranya Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad dan beberapa guru beliau lainnya. Al-Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi sebelum mengikuti  ta’lim beliau mengulangi pelajarannya sebanyak 25 kali dan setelahnya 25 kali. Ini adalah bentuk salah satu cara untuk mengasah kecerdasan, dan hal itu membutuhkan semangat yang tinggi karena tidak mudah seseorang bisa mengasah kecerdasan nya jika tidak ada semangat dan kemauan, maka perlu bagi seorang santri itu memiliki  semangat didalam mencari ilmu. (Santri Darul Ihya')



Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages