AYAH BUNDA NABI MUHAMMAD SAW DI SURGA

AYAH BUNDA NABI MUHAMMAD SAW DI SURGA

Share This

Oleh: Ahmad Yusuf (Santri Darul Ihya')
          Ayah Nabi SAW bernama Sayyidina Abdullah bin Abdul Mutthalib beliau wafat tatkala Rasulullah berada didalan kandungan. Sedangkan ibunda Nabi SAW bernama Sayyidah Aminah Azzuhriyyah beliau wafat tatkala Rasulullah berusia enam tahun. Beliau berdua termasuk penduduk Makkah yang tergolong Ahlul Fathrah, maksudnya adalah orang-orang yang hidup di Makkah pada zaman sebelum di utus Rasulullah SAW sebagai seorang Rasul. Karena itu tidak ada ancaman siksa sedikitpun bagi kaum yang belum masuk islam saat itu, karena ajaran islam belum diturunkan oleh Allah kepada ummat manusia. Ayah bunda Nabi SAW bukanlah tergolong para penyembah berhala, pemain judi, penenggak miras, namun beliau berdua hidup sebagai masyarakat yang terhormat dan berperangai baik, apalagi orang tua mereka Sayyid Abdul Mutthalib adalah pembesar utama kota Makkah yang bertugas menjaga kemaslahatan Ka'bah dan kaum suku Quraisy.
          Allah berfirman mengenai kondisi orang-orang Ahlul Fathrah pada surah Al-Isra' ayat 15 yang artinya :"Dan tidaklah Kami menyiksa orang-orang, sehingga Kami mengutus seorang Rasul kepada mereka." 
          Dalam riwayat hadits shahih, Nabi SAW bersabda :"Empat golongan yang kelak akan berdialog dengan Allah, orang tuli yang tidak dapat mendengar sama sekali, orang bodoh tolol, orang pikun, dan Ahlul Fathrah.
     -Orang tuli menyampaikan yang ada di hatinya :'Wahai Allah, sungguh ajaran islam telah datang, tapi aku sama sekali tidak mendengarnya.'
     -Orang bodoh tolol menyampaikan maksud hatinya :'Wahai Allah, sungguh ajaran islam telah datang, tapi banyak anak-anak kecil yang menutupiku dari islam dengan kotoran hewan.'
     -Orang pikun ikut mengatakan :'Wahai Allah, sungguh ajaran islam telah datang, tapi aku lupa semuanya.'
     -Ahlul Fathrah tak mau kalah menyampaikan argumentasinya :'Wahai Allah, saat kami hidup Engkau belum mengutus seorang Nabi pun kepada kami.'
          Lantas di saat itulah Allah mengadakan perjanjian agar mereka taat kepada-Nya, dan anehnya Allah merespon ungkapan mereka dengan mengutus malaikat kepada empat kelompok ini dan berpesan kepada malaikat-Nya :'Masukkan saja mereka ini kedalam neraka, tapi jika mereka masuk ke dalamnya, mereka merasa dingin dan selamat dari siksa api neraka, bagi yang enggan ya selamatkan saja dari neraka!." (HR. Ahmad, Ishaq bin Rahuyah dan Al Baihaqi). Adapun maksud neraka dingin pemberi keselamatan itu adalah surganya Allah.
          Nabi SAw juga bersabda :"Aku berdoa memohon kepada Tuhanku, agar tidak ada satupun keluargaku yang masuk neraka, maka doaku dikabulkan." (Dari Abu Said Abdul Malikbin Abi Utsman, disebutkan dalam kitab Dzakhairul 'Uqba karangan Al Hafidz Muhibbuddin Atthabari). Sedangkan yang dimaksud keluarga Nabi SAW (Ahlul Bait) secara mutlak menurut para ulama' adalah para istri Nabi SAw dan Ahlul Kisa (Sy. Ali bin Abi Tholib, Syd. Fathimah, Sy. Hasan dan Sy. Husein). Jika para istri, anak, menantu Rasulullah dikategorikan sebagai keluarga (Ahlul Baitnya) Nabi SAW, bagaimana dengan ayah bunda Nabi SAW? Pasti beliau berdua tergolong keluarga Nabi SAW yang dijamin masuk surga.
          Adapun hadits yang menerangkan bahwa tatkala Nabi ditanya oleh seseorang tentang nasib orang tua mereka, maka Nabi SAW menjawab :"Ayahku dan ayahmu berada di neraka." (HR. Muslim), menurut para ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah ada beberapa takwilan, amtara lain :'Saat Nabi menjawab pertanyaan orang itu, erjadi sebelum turun firman Allah ayat 15, surat Al Isra' yang artinya :"Tidaklah Kami menyiksa orang-orang sehingga Kami mengutus seorang Rasul." Jadi setelah ayat ini turun, maka keterangan Rasulullah kepada si penanya itu pun diralat (dimansukh).
          Bahwa, neraka yang dimaksud oleh Rasulullah adalah nereka dingin pemberi jaminan keselamatan (artinya surga) karena ayah Rasulullah dan ayahnya si penanya termasuk Ahlul Fathrah. Dalil-dalil yang menunjukan bahwa ayah bunda Nabi kelak akan masuk surga, masih cukup banyak, namun cuplikan ringkas ini sudah cukup untuk dijadikan pedoman ummat islam. Betapa celakanya kaum Wahabi dan kelompok semisalnya, yang menuduh kasar terhadap ayah bunda Nabi dengan memfonis beliau berdua sebagai penghuni neraka selama-lamanya. 'Na'udzubillahi min dzalik', pasti Rasulullah SAW juga akan murka kepada para penuduh tersebut.

Disadur dari buku: Sunni dan Wahabi. 

Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages