Ulasan Pengajian Al Hikam
 Hari/ Tanggal : Jum'at, 15 Maret 2019
 Oleh :  Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

          Diulas oleh: M. Farhan Nugraha (santri darul 'ihya)

          "Adakalanya diberi rezeki karamah seseorang yang belum sempurna istiqamahnya"
          
          Karamah ada dua macam: Karamah Hissiyah dan Karamah MaknawiyahKaramah Hissiyah adalah timbulnya sesuatu yang luar biasa seperti berjalan di atas air, terbang di udara, mengetahui hal-hal gaib dan lainnya dari hal-hal yang menyalahi kebiasaan hissi (bendawi).
           Karamah Maknawiyah adalah beristiqamah (berjalan lurus tanpa menoleh kanan-kiri) dan menggapai kesempurnaan istiqamah. sedangkan kesempurnaan istiqamah dicapai bila seorang hamba dengan sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah secara dhahir dan batin.
          Dari dua macam karamah ini, karamah yang sebenarnya adalah karamah maknawiyah yang berupa istiqamah. Adapun karamah hissiyah, semisal melipat bumi atau berjalan di atas air, tidak ada artinya sama sekali bagi orang yang sunguh-sungguh mengerti (al-muhaqqiqin). Sebab, sesuatu yang luar biasa seperti itu bisa timbul dari orang yang belum sempurna istiqamahnya, seperti para murid yang baru bersuluk kepada Allah. Bahkan, keanehan-keanehan itu bisa muncul dari orang yang tidak punya istiqamah sama sekali, seperti tukang sihir dan para dukun, namun bukan sebagai karamah akan tetapi sebagai istidraj (penangguhan hukuman) dari Allah.
          Imam Ghazali dalam kitab ihya menyatakan bahwa istiqamah itu berat dan sulit didapat. Oleh sebab itu, istiqamah itu wajib dimohon dalam shalat sehari sebanyak tujuh belas kali. Bukankah setiap orang shalat diwajibkan membaca surat Al-Fatihah yang di dalamnya terdapat permintaan istiqamah dalam ayat,
                                          اهدنا الصراط المستقيم  
         "Berilah kami petunjuk ke jalan yang lurus"
          Istiqamah di dunia merupakan tanda kelancaraan dalam melintasi shirat di hari kiamat nanti. Bila perjalanan hidup seseorang di dunia selalu berada di jalan yang lurus tanpa berbelok sedikitpun, maka semakin cepat ia melintasi shirat yang terbentang di atas neraka jahanam itu. Tapi apabila ia berbelok-belok di dunia, maka semakin lama ia melintasinya sesuai dengan ketidak lurusan perjalanannya di dunia.
          Memang pada awalnya beribadah dengan istiqamah terasa berat. Tapi, dengan memohon pertolongan Allah, istiqamah dalam beribadah itu bisa dicapai. Akhirnya, ibadah yang dijalankan dengan istiqamah itu tidak terasa berat lagi. Bahkan akan terasa nikmat dan lezat. Oleh sebab itu, mohonlah istiqamah kepada Allah, karena bagi Allah memberi istiqamah itu tidak sulit. Semoga kita dijadikan sebagi orang-orang yang istiqamah dalam beribadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya. Aamiin


 Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages