Hari/ Tanggal : Jum'at, 03 Agustus 2018 M
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf
إلهي من كانت محاسنه مساوي فكيف لا تكون مساويه مساوي ومن كانت حقائقه دعاوي فكيف لا تكون دعاويه دعاوي
"ًWahai tuhanku, orang yang dalam semua kebaikannya masih banyak kesalahan, maka bagaimana kesalahan-kesalahannya tidak menjadi dosa. Orang yang semua ilmunya adalah pengakuan belaka, maka bagaimana pengakuannya tidak menjadi kebohongan."
- Kebaikan -kebaikan manudia tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Kebaikannya masib tercampur dan kurang ikhlas. Maka berubahlah kebaikan itu menjadi sebuah sebuah kesalahan. Kalau kebaikannya saja menjadi sebuah kesalahan, maka bagaimana kesalahannya tidak menjadi sebuah kesalahan dan dosa.
- Orang yang punya pengetahuan atau makrifat kepada Allah, pengetahuannya dan hakikatnya tidak bersih dari kecemaran pengakuan dan tercuri hawa nafsu, andai tidak dimaafkan oleh Allah, maka bagaimana pengakuannya tidak menjadi sebuah kebohongan belaka.
- Oleh karena itu, orang yang mengetahui hal ini akan merasa malu untuk menisbatkan sebuah amal kebaikan atau pengetahuan hakikat kepada dirinya. Ia pasti rendah hati. Ia tidak akan merasa bahwa dirinya orang baik, Wali, punya kekeramatan atau ilmu hakikat. Tapi ia merasa bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa. Semua yang ada pada dirinya berasal dari Allah semata.
- Hendaknya bagi seseorang yang selalu bertambah kemualiaannya disisi makhluk agar selalu merasa bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa dan malu kepada Allah, bagaikan seorang wanita yang selalu disanjung-sanjung oleh orang lain bahwa dirinya adalah wanita yang suci, yang tidak pernah disentuh oleh kaum lelaki, padahal hakikatnya keperawanannya bahkan telah direnggut, semakin ia disanjung-sanjung, maka ia semakin merasa malu kepada Allah. (merasa khawatir akan dibukanya seluruh aib pada hari kiamat).
(www.darulihya.org)
Wallahu a'lam bi Asshawab,
Mudah-mudahan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar