MENGIKUTI YANG HAQ

MENGIKUTI YANG HAQ

Share This
Oleh: Ustadz H Munir Shohih

Sayidina Ali bin Abi Thalib RA berkata:

لاَ تَعْرِفِ الْحَقَّ بِالرِّجَالِ اِعْرِفِ الْحَقَّ تَعْرِفْ أَهْلَهُ

"Janganlah engkau menilai suatu kebenaran hanya menilai orangnya, tapi nilailah kebenaran yang sesungguhnya, niscaya engkau akan mengenal siapa orang-orang yang benar (haq). " (Kitab Ihyaulumuddin).

Perkataan Sayidina Ali bin Abi Thalib RA tersebut adalah arahan yang sangat bagus tentang bagaimana memberikan penilaian sesuatu itu bernilai kebenaran atau kesalahan. Menilai kebenaran bukan bergantung pada unsur subyektifitas, akan tetapi pada obyektifitas. Dalam menentukan suatu kebenaran, khususnya dalam persoalan agama, haruslah mengacu pada standar kaidah-kaidah agama yang telah disepakati. Dalam Islam standar baku yang menjadi pedoman pokok umat islam adalah ALQUR'AN dan HADITS Plus IJMA QIYAS ULAMA.

Namun sering kali faktor subyektifitas menghalangi seseorang untuk menilai kebenaran. Sesuatu perbuatan yang sudah nyata bernilai salah dan batil dalam pandangan islam, malah dianggap suatu kebenaran. Suatu perbuatan maksiat dan mungkar yang dilakukan oleh seseorang dianggap perbuatan biasa, bukan maksiat, bahkan seakan-akan menjadi amal taat hanya lantaran pelakunya adalah Kyai atau putra kyai atau cucu seorang wali. Atau pelaku tersebut diyakini sebagai wali atau tokoh besar, sehingga segala gerak-geriknya serta perkataannya dianggap kebenaran yang harus diikuti.Waliyadzubillah.

Padahal pelaku yang dielu-elukan tersebut adalah orang fasiq dan penjahat besar agama. Akan tetapi akal sehat dan iman terhalang oleh fanatisme, sehingga pudarlah ghirah islam dalam jiwanya. Mata hatinya tumpul. Telah hilang ketajaman berfikir melalui akal dan iman yang sehat.

Al-Imam Alhabib Ali Alhabsyi berkata :

اِعْرِفِ الْحَقَّ لِأَهْلِ الْحَقّ وَاْسلُكْ مَعَاهُمْ

فِي طَرِيْقِ التُّقَى مِنْ حَيْثُ سَارُوْا وَرَاهُمْ

" Kenalillah kebenaran dengan melalui orang-orang yang benar dan berjalanlah bersama mereka di jalan ketakwaan, dan berjalanlah dibelakang mereka dimana saja mereka berjalan ".

Dan saat ini, kita melihat orang-orang yang berada dalam kebenaran dari ulama dzuriyah Rasul SAW dan kyai yang istiqomah, malah menjadi bulan-bulanan perbuatan jahat dalam berbagai aksi yang ditujukan untuk menghancurkan mereka secara sistematis dan terorganisir.

Para ulama berhasil secara masif menggerakkan jutaan umat islam dalam aksi-aksi peduli dan bela islam menuju kebangkitan Islam yang kaffah di NKRI tercinta ini.

Gerakan-gerakan Haq Inilah yang harus dijaga bersama secara sistematis oleh umat islam dengan penuh semangat kebersamaan dan persatuan yang solid dengan menjauhi segala permusuhan dan perpecahan antar sesama, agar terwujud cita-cita negeri yang baldatun toiyibatun wa rabbun ghafur.

Sementara itu, kebatilan telah dirancang dengan sistematis oleh musuh-musuh islam untuk menghancurkan islam dan umat islam melalui segala cara.

Oleh karena itu, umat islam harus waspada dan cerdas dalam mensiasati berbagai aksi suci memperjuangkan kebenaran untuk izzul islam wal muslimin.

Sayidina Ali bin Abi Thalib RA berkata :

اَلْحَقّ بِغَيْرِ نِظَامٍ يَغْلِبُهُ بَاطِلٌ بِنِظَامٍ

" Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir ".

Dalam perkataan yang lain, beliau mengatakan :

اَلْحَقُّ يَضْعُفُ بِالْإِخْتِلَافِ وَالْإِفْتِرَاقِ وَالْبَاطِلُ قَدْ يَقْوَى بِالْإِتِّحَادِ وَالْإِتِّفَاقِ

" Kebenaran bisa menjadi lemah dikarenakan perselisihan dan perpecahan, sedangkan kebatilan bisa menjadi kuat dengan persatuan dan kesepakatan ". (Kitab Muqadimah Qanun Asasi, KH Hasim Asy'ari).

Umat islam harus merapatkan barisan dan berkomitmen untuk senantiasa mengikuti ulama yang salih dan istiqomah dari golongan ahlil bait dzuriyat Rasul SAW dan para kyai serta mengikuti segala arahan mereka.

Semoga kita digolongkan oleh Allah SWT bersama orang-orang yang ahlil haq.

'' Ya Allah, Ya Rabb, perlihatkanlah kebenaran pada kami dan berilah kemampuan pada kami untuk bisa mengikutinyanya. Dan perlihatkanlah kebatilan serta berilah kemampuan pada kami untuk bisa menjauhinya. " (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages