KELEMBUTAN DAN KASIH SAYANG ALLAH

KELEMBUTAN DAN KASIH SAYANG ALLAH

Share This

Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, 23 Maret 2018 M
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

إِلَهِي وَصَفْتَ نَفْسَكَ بِاللُّطْفِ وَالرَّأْفَةِ بِي قَبْلَ وُجُوْدِ ضَعْفِيْ أَفَتَمْنَعُنِيْ مِنْهُمَا بَعْدَ وُجُوْدِ ضَعْفِيْ



Engkau telah menyifati diri-Mu dengan kelembutan dan kasih sayang  kepadaku sebelum adanya kelemahanku. Apakah Engkau akan menolak diriku dari kedua sifat itu setelah adanya kelemahanku.

ALLAH bersifat luthf (Lembut) dan ra’fah (kasih sayang) kepada hamba-Nya sejak qodim sebelum terwujudnya kelemahan hamba tersebut

Allah ta’ala berfirman :
اللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَايَشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ  
“Allah maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya, memberi rezeki orang yang dia kehendaki, dan dia maha kuat, dan maha perkasa.” (QS. Asy-Syura : 19 )
وَإِنَّ اللهَ بِكُمْ لَرَؤُفٌ رَّحِيْمٌ
“Dan sesungguhnya Allah dengan kalian Maha kasih dan Maha sayang.” (QS. Al-Hadid : 9)

Apabila Allah itu bersifat lembut dan kasih sayang kepada hamba-Nya sebelum terwujudnya hamba dan kelemahannya, disaat hamba belum membutuhkan kelembutan dan kasih sayang-Nya karena memang hamba itu belum terwujud, maka bagaimana Allah akan menghalangi hamba-Nya dari kelembutan dan kasih sayang-Nya disaat adanya kelemahan hamba itu dan disaat hamba itu sangat membutuhkannya. Jawabannya, disaat itu pasti Allah lebih lembut dan lebih kasih sayang kepada hamba-nya.

Wallohu A'lam bi Asshawab
Mudah-Mudahan bermanfa'at

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages