DIJADIKAN AHLI TAAT DAN LEZATNYA IBADAH ITU SUDAH CUKUP

DIJADIKAN AHLI TAAT DAN LEZATNYA IBADAH ITU SUDAH CUKUP

Share This

 



Cukup menjadi balasan Allah atas ketaatanmu. Allah meridhoimu untuk menjadi ahli ibadah.

          Diantara balasan Allah yang dipercepat di dunia adalah seorang hamba dijadikan ahli taufiq (mendapat taufiq/petunjuk), ahli taat karena sebab amal ibadahnya.

          Taufiq dan hidayah dari Allah yang diberikan kepada hamba-Nya sehingga ia melakukan amal taat itu sudah cukup menjadi balasan dari Allah yang dipercepat di dunia. Andai tidak ada balasan lagi selain itu, maka itu sudah lebih dari cukup. Sebab, diridhai Allah sehingga diberi taufiq dan hidayah adalah kenikmatan yang besar dan bukti bahwa Allah memuliakan orang tersebut.

          Dari mahalnya taufiq, sulitnya taufiq, tidak gampangnya taufiq itu Allah hanya menyebutkan satu kali dalam Al-Qur'an dalam surat Hud ayat 88:

وَمَاتَوْفِيْقِي إِلَّابِاللهِ

          Oleh karena itu, kenikmatan yang sangat berharga ini perlu disyukuri. 

Cukup menjadi balasan bagi orang-orang yang beramal apa yang dibuka oleh Allah atas hati-hati mereka daripada ketaatan dan apa yang diberikan oleh Allah atas mereka dengan adanya kesenangan-kesenangan ketika beribadah kepada Allah.

          Dan termasuk juga balasan Allah SWT yang dipercepat didunia adalah kesenangan dan kelezatan yang dirasakan seseorang ketika melakukan amal ibadah. Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa puncak kesenangannya dirasakan ketika melakukan sholat. Nabi SAW bersabdah:

وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

          "Dan puncak kesenanganku dijadikan dalam sholat." (HR. Nasa'iy, Ahmad, Baihaqi).

          kelezatan yang dirasakan oleh Nabi SAW juga para shalihin ketika melakukan sholat menjadi hiburan yang tiada bandingannya melebihi kesenangan yang dirasakan orang-orang yang ahli bermain dan bermaksiat. 

         Nabi Muhammad SAW beliau tidak hanya sibuk dalam mengurusi agama dan akhirat, tapi juga urusan dunia, seperti urusan pasar dan contoh lainnya, maka Nabi SAW adalah pengurus disegala bidang, sehingga dipenuhi dengan kesibukan kesehariannya, saat dipertengah kesibukan beliau untuk menghibur diri, menyuruh sahabat Bilal untuk menghibur beliau dengan sholat, maka sahabat Bilal mengumandangkan iqomah dan Nabi SAW melaksanakan sholat.

         Maka ini memang yang dirasakan oleh para sholihin, sebagian dari mereka merasakan kelezatan dalam bermunajat, bahkan sebagian dari mereka ada yang mempercepat sholatnya, hanya melaksanakan yang wajib, dengan sebab sangat besarnya kenikmatan yang dirasakan waktu melaksanakannya, sehingga terasa manis yang nyata, sampai mereka khawatir nanti batal sholatnya. 

          Kata ulama' itu bukan rasa dihati tapi itu sesuatu yang dirasakan seluruh badan, sehingga semuanya ikut merasakn nikmat.

          Rasa nikmat dalam ibadah itu pemberian daripada Allah SWT sebagai balasan atas ibadah yang dilakukan, tapi tentunya itu tidak bisa dirasakan langsung, tapi membutuhkan kesabaran. (A. MTHR)



Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                          https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages