MANA YANG MANFAAT DAN MANA YANG TIDAK MANFAAT

MANA YANG MANFAAT DAN MANA YANG TIDAK MANFAAT

Share This



Ulasan Pengajian Manhajussawi

Hari/ Tanggal : Malam selasa, tanggal 19 Dzulqa'dah 1442 H / 29 Juni 2021 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad bin Husein Assegaf


          Berkata Sayyiduna As-Syekh Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad di dalam kitab 'Al-Fushul Al-Ilmiah'

"Apabila engkau ingin mengetahui yang bermanfaat dan yang penting bagi dirimu daripada ilmu-ilmu, amal-amal, dan hal yang bermanfaat dan hal yang penting lainnya, maka bayangkanlah bahwasannya engkau akan mati di keesokan harinya, dan sesungguhnya engkau akan menghadap kepada Allah SWT kemudian engkau akan ditanyai oleh Allah SWT daripada ilmu-ilmumu. amal-amalmu, dan semua perkara-perkara juga keadaan-keadaanmu, kemudian engkau melihat ke surga dan neraka. Jadi sesuatu yang bermanfaat dan terpenting bagimu adalah sesuatu yang ketika engkau pikirkan dan engkau hadirkan, maka itulah yang terpenting bagimu, dan yang engkau sibukkan juga yang engkau lazimi."

          Maksudnya adalah seperti ilmu, itu dicari yang sekiranya harus kita pelajari dan yang kita sibukkan dan yang kita lazimi sebelum kita mati dikeesokan harinya, karena kita juga harus membersihkan hati yaitu dengan cara tadi, agar kita bisa menghadap kepada Allah SWT itu dengan hati yang bersih.

         Maka yang beliau katakan di atas itu telah menujukkan suatu solusi bagi kita untuk bisa menentukan mana yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat bagi kita semua, dan beliau juga telah memberitahu kita bahwa menentukan mana yang baik dan buruk itu mudah, yaitu dengan jika engkau tidak mau mati dalam keadaan yang engkau lakukan saat itu, maka ilmu atau perbuatan itu tidak baik.

          Dan berkata Sayyiduna Al-Imam Ahmad bin Zain Al-Habsyi: "Contoh ilmu akhirat itu seperti makanan pokok, yaitu yang tidak bisa ditinggalkan darinya baik pagi atau sore, dan selain ilmu akhirat dari ilmu-ilmu, contohnya ilmu fiqih yang jarang terjadi, dan yang semisalnya, itu seperti buah dan semisal darinya yaitu makanan yang tidak pokok darinya."

          Jadi, disetiap gerak-gerik kita itu harus ada ilmu akhirat, sebagaimana makanan pokok yang kita perlukan setiap hari, dan ilmu-ilmu selain ilmu akhirat itu hanya tambahan, sebagaimana makanan yang tidak pokok, yang mana kita tidak memerlukannya setiap hari. (ILHM)


Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                          https://wa.me/c/6283141552774         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages