CAHAYA ADALAH KENDARAAN HATI

CAHAYA ADALAH KENDARAAN HATI

Share This

 



Ulasan Pengajian Al Hikam

Hari/ Tanggal : Jum'at, tanggal 14 Shafar 1442 - 02 Oktober 2020 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad bin Husein Assegaf


 "Cahaya itu adalah kendaraan hati dan rahasia-rahasia Allah"


          Semua cahaya yang turun di hati manusia adalah ibarat kendaraan hati yang bisa menyampaikan seseorang menuju ke hadirat Allah. Cahaya-cahaya itu juga merupakan kendaraan rahasia-rahasia Allah yang disimpan di hati orang-oarang yang sholih.

          Dalam istilah tasawuf disebutkan:

قُلُوْبُ اْلأَبْرَارِ قُبُوْرُ اْلأَسْرَارِ

Hati orang-orang yang baik adalah kuburan rahasia-rahasia Allah.”

          Dengan cahaya-cahaya itu orang tersebut bisa melihat kebenaran dan kebatilan dengan jelas. Seperti ilmu ladunni atau ilmu kebenaran yang diberikan Allah kepada orang-orang yang berhati bersih, dan diperoleh tanpa belajar.

          Orang yang sudah sampai kepada Allah / para aulia, para sholihin mereka jadi ulama’ besar jadi wali besar itu karena ada hal-hal yang luar biasa dari mereka dan mereka berusaha untuk sampai kepada Allah dengan minta bantuan Allah, dengan memperbanyak cahaya yang mempercepat mereka sampai kepada Allah karena kendaraan menuju Allah ini adalah berupa cahaya, sedangkan bekalnya adalah ilmu. Mau sampai kepada Allah tidak pake ilmu, tidak punya ilmu, maka dia tidak mempunyai bekal.

          Maksudnya ilmu itu tidak harus ulama’, tidak harus belajar lama, akan tetapi dia mempunyai guru yang membimbing bagaimana caranya sampai menuju Allah. Semua keadaan-keadaannya guru yang membimbing, yang memberi tahu (mana yang benar dan mana yang salah). Suatu kesalahan yang fatal jika seseorang mencari guru yang majdub (yang ditarik oleh Allah untuk menjadi wali tetapi akalnya kurang) karena mereka ini sampai kepada Allah tanpa suluk (perjalanan menuju Allah), sehingga mereka tidak bisa membimbing orang lain karena mereka tidak tahu caranya menuju Allah. Maka carilah guru yang suluk, yang tahu bagaimana caranya menuju Allah, yang dulunya pernah belajar ilmu agama sampai berjuang untuk menuju Allah SWT.

          Rasulullah bersabda:

اتَّقُوْا فِرَاسَةَ المُؤْمِنِ فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ وَيَنْطِقُ بِتَوْفِيْقِ اللهِ

Jagalah dirimu dari firasat orang mukmin, karena dia melihat dengan cahaya Allah dan mengucapkan sesuatu dengan petunjuk Allah.”

          Orang-orang yang bertakwa diberi oleh Allah cahaya yang bisa membedakan antara yang hak dan yang batil. Allah berfirman:

يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا إِنْ َتتَّقُوْا اللهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًا

 Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertaqwa kepada Allah, maka Allah memberikan kepadamu furqan (petunjuk yang membedakan antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Anfal: 29)

          Oleh karena itu, kita disuruh bermusyawarah dalam segala urusan dengan orang-orang sholih yang hatinya penuh dengan cahaya dan rahasia-rahasia Allah. (Mthr)



Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                    https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages