KEUTAMAAN ISTIGHFAR

KEUTAMAAN ISTIGHFAR

Share This
Oleh; M.Farhan Nugraha(Santri Darul Ihya')

          Diantara cara yang harus dilakukan oleh setiap orang dalam menghadapi kesulitan hidupnya adalah selalu membaca istighfar.
          Adapun keutamaannya adalah dapat menghapus dosa-dosa, menghilangkan segala kesulitan, dan dapat menghilangkan kerisauan hati. Karena kerisauan hati banyak yang disebabkan karena banyaknya dosa-dosa yang sering kita lakukan. Oleh karena itu, kita wajib selalu mengobati penyakit hati kita dengan memperbanyak istghifar dan bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya.
          Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Siapapun yang senantiasa mengucapkan kalimat istighfar (memohon ampun kepada Allah) maka Allah akan memberi kemudahan baginya untuk menghadapi segala kesulitannya, memberi jalan keluar bagi kesulitan yang dihadapinya dan memberinya rezeki dari sumber yang tidak diperkirakan.'' (H.R. Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).
          Diriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata kepada seseorang yang mengadu kepada beliau dikarenakan banyaknya hutang dan tidak mempunyai uang untuk melunasinya, maka beliau SAW bersabda yang artinya:"Apakah engkau tidak pernah membaca penghulu istighfar?, sebaiknya engkau membaca penghulu istighfar diantara datangnya fajar dan shalat shubuh,yaitu -
 subhanallah wabihamdihi subhanallahil 'adzhim astaghfirullah - sebanyak seratus kali.".
          Bentuk (shigat) kalimat istighfar bermacam-macam, diantaranya yang paling ringkas ialah
استغفر الله yang artinya aku memohon ampun kepada Allah Ta'ala. Adapun yang paling utama ialah sayyidul istighfar dari Rasulullah SAW yaitu:
اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
          Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat), maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.
          Kalimat istighfar yang lainnya, baik yang dari Nabi SAW atau salafunassalih dapat dijumpai dalam kitab Abwabul Faraj (karangan Al-Alamah As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani). Rasulullah SAW bersabda: "Berdoalah kepada Allah Ta'ala dengan penuh keyakinan, ketahuilah bahwa Allah Ta'ala tidak menerima do'a dari hati yang lalai dan bermain-main''Yakinlah dan bersabar, serahkan semuanya pada Allah Ta'ala.
Wallahu a'lam bi Asshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages