PEMURAH YANG SEBENARNYA

PEMURAH YANG SEBENARNYA

Share This

Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, tanggal 21 Februari M - 27 Jumadil Akhir 1441 H
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

Janganlah niat tujuanmu melampaui kepada selain Allah karena Al-Karim (Allah Yang Maha Pemurah) tidak dapat dilampaui oleh suatu harapan.


          SYEKH Ibnu Athoillah menjelaskan bahwasannya orang yang punya jiwa luhur jika membutuhkan sesuatu pasti datang kepada yang pemurah dan tidak ada yang murah sebenarnya kecuali hanya Allah.
          Sebenarnya manusia itu tidak ada yang murah (baik) karena jika seseorang memberi pasti ada keuntungannya yang kembali kepadanya, orang membari itu pasti ada kepentingan walaupun kepentingan tersebut berupa pahala, tapi ini kepentingan yang dibolehkan oleh agama.
          Al Imam Junaid berkata :”Al Karim (Yang Pemurah) adalah yang memberi hajat sebelum diminta”.
          Maka sebenarnya tidak ada yang pemurah kecuali Allah, Dia Maha Memberi sebelum diminta hamba-Nya. Banyak kebutuhan manusia yang diberikan oleh Allah tanpa berdo’a yang tidak disadari. Allah memberi itu tanpa ada kepentingan apapun, Dia memberi kepada siapa saja, muslim atau kafir, baik atau jahat. Dan Allah tidak bosan jika kita sering meminta bahkan Allah tambah cinta kepada orang yang sering meminta, sampai-sampai Allah marah jika seseorang tidak meminta.
          Al-Harits Al-Muhasibi berkata :”Al Karim (Yang Pemurah) adalah yang tidak peduli siapa yang ia beri.” Tidak ada yang Pemurah dalam arti ini kecuali Allah. Ia memberi siapa saja, tidak peduli apakah ia muslim, kafir, orang taat atau bermaksiat.
          Ada yang mengatakan, “Al Karim (Yang Pemurah) adalah yang tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya.”
          Yang cocok dengan arti Karim ini hanya Allah. Allah tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepada-Nya. Orang yang berharap kepada Allah tidak pernah pulang dengan tangan kosong.
         Ibarat paling lengkap mengenai arti Pemurah adalah:
'Al Karim (Yang Pemurah) adalah yang bila berkuasa, maka ia memberi maaf. Apabila berjanji, maka ia menepati janjinya. Apabila memberi, maka lebih memuaskan dari harapan. Tidak peduli berapa banyak yang diberikan dan kepada siapa ia memberi. Jika ada hajat disampaikan kepada orang lain, maka dia tidak ridho.'
          Berbeda dengan manusia yang marah bila selalu diminta, Allah malah marah jika tidak diminta. Penyair mengatakan:
لَا تَسْأَلَنَّ بُنَيَّ ادَمَ حَاجَةً          وَسَلِ الَّذِيْ أَبْوَابُهُ لَا تُحْجَبُ
اللهُ يَغْضَبُ إِنْ تَرَكْتَ سُؤَالَهُ          وَبُنَيَّ اَدَمَ حِيْنَ يُسْأَلُ يَغْضَبُ
Janganlah meminta hajat kepada manusia
Mintalah kepada Tuhan yang pintunya tidak pernah tertutup
Allah marah bila engkau tidak minta kepada-Nya
Manusia apabila diminta, ia marah
                    Semua pengertian Al Karim diatas hanya layak untuk Allah. Jika memang yang Maha Pemurah hanya Allah, maka janganlah menggantungkan harapan kepada selain Allah. Dalam segala urusan dan keadaan, kita hanya mengharap-Nya. (MRU).


Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages