TERKADANG DOSA BISA MENJADI PENGHANTAR KEPADA ALLAH

TERKADANG DOSA BISA MENJADI PENGHANTAR KEPADA ALLAH

Share This


Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, 01 Maret 2019
Oleh :  Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf



Diulas oleh : M. Farhan Nugraha (santri darul ihya')
         ''Mungkin Allah membuka untukmu pintu taat tetapi membuka untukmu pintu qabul  (penerimaan), dan adakalanya Allah menakdirkan engkau melakukan dosa tetapi menjadi sebab engkau sampai kepada-Nya.''
          Seorang hamba seharusnya tidak melihat sesuatu dari luarnya, tetapi seharusnya ia melihat sesuatu dari hakikatnya. Begitu juga bentuk ketaatan (Ibadah), terkadang bentuk luarnya taat tetapi bathinnya maksiat. Dan terkadang luarnya maksiat tetapi dalamnya taat, Allah bisa menyelipkan ketaatan dalam kemaksiatan dan kemaksiatan dalam ketaatan.
          Bentuk amal taat belum tentu diterima oleh Allah. Sebab, didalam ketaatan ada penyakit-penyakit yang bertentangan dengan keikhlasan, seperti : kibr (sombong), riya', dan hasud. Sebaliknya, tidak semua kemaksiatan mengharuskan pelakunya jauh dari Allah dan terusir dari rahmat-Nya, karena bisa jadi perbuatan dosa itu menyebabkan seseorang sampai kepada Allah SWT.
          Dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda :
والذى نفسي بيده لو لم تذنبوا لذهب الله بكم ولجاء بقوم يذنبون فيستغفرون الله فيغفر لهم
        Artinya :" Demi Allah yang jiwaku ada didalam genggamannya, seandainya kalian tidak pernah berdosa maka Allah akan  mematikan kalian dan mengganti dengan kaum yang berdosa, sehingga mereka meminta ampun kepada Allah dan Allah mengampuni mereka".
           Misalnya, seseorang yang melakukan ibadah terlihat dari luar ia melakukan sebuah bentuk ketaatan, akan tetapi hati orang itu ujub (bangga diri) dengan amalnya, sehingga menyebabkan amal orang itu terhapus dan tidak diterima oleh Allah. Sebaliknya, ada seseorang yang sedang menempuh jalan Allah tetapi ia ditimpa kemalasan dalam beribadah, lalu Allah menakdirkan dirinya melakukan sebuah dosa. Kemudian ia menyesali dosanya itu dan bangkit dari kelalaiannya sehingga ia menjadi lebih bersemangat dengan ibadahnya serta lebih ikhlas dari sebelumnya. Sebab, ia merasa telah tertipu oleh setan dan pada akhirnya ia sampai kepada Allah.


Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages