MENGHILANGKAN PENYAKIT HATI

MENGHILANGKAN PENYAKIT HATI

Share This
Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jumat, 13 September 2019 M/13 Muharram 1441 H
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf


Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat untuk hati seperti uzlah (menyendiri) untuk masuk ke medan tafakkur

          Dengan kesepakatan ulama, mengobati penyakit hati wajib bagi seorang murid. Penyakit hati tiada lain timbul dari teman pergaulan yang tidak baik dan menuruti hawa nafsu. Cara pengobatannya bayak sekali, yang paling manjur adalah uzlah (menyendiri dari pergaulan) dengan disertai tafakkur.
          Para ulama berbeda pendapat dalam masalah najis, ada yang berpendapat benda itu najis ada juga yang berpendapat benda itu tidak najis. Tapi jika dalam masalah najis/penyakit hati mereka bersepakat bahwa menghilangkan najis/penyakit hati itu wajib.
          Menghilangkan kotoran hati itu harus di tuntun oleh dokter hati yaitu para ulama dan masyaikh (para guru) yang mana mereka itu dulu di didik juga oleh gurunya dan juga oleh ahli suluk bukan oleh wali mazdub.
          Al Habib Husain bin Abu Bakar Assegaf pernah mengatakan kepada putranya Abuya Al Habib Ahmad bin Husain Assegaf :"Jika ada orang mazdub maka jangan diikuti dan didekati, cukup dicintai saja di hati, karena akal orang mazdub itu sudah bersama Allah SWT."
          Pada zaman sekarang ini uzlah hukumnya wajib. Sebab, jarang orang selamat dari api pergaulan di luar seperti Nabi Ibrahim, jika hati seseorang seperti Nabi Ibraim, bergaul dengan manusia tetapi hatinya tetap bersama Allah, maka tidak apa-apa ia bergaul dengan mereka. Jika tidak punya keimanan seperti Nabi Ibrahim, maka lebih baik 'bersembunyi di gua' seperti Ashabul Kahfi.
          Tujuan uzlah adalah membersihkan hati dari segala kesibukan dan kotoran yang timbul dari berkumpul dengan manusia. Hati seseorang bisa tercemar disebabkan pergaulan di luar. Seorang yang keluar rumah dengan hati bahagia bisa-bisa pulang dengan hati susah, pergi dengan lapang dada, kembali dengan dada yang sempit. Jika tidak menabrak maksiat ia akan ditabrak oleh maksiat itu, maka dengan beruzlah hati seseorang akan tentram dan tidak terjangkit penyakit hati yang ditimbulkan oleh pergaulan.
          Dengan uzlah maka penyakit hati seseorang yang disebabkan pergaulan akan sembuh. Ia akan lepas dari maksiat-maksiat yang timbul dari pergaulan seperti ghibah (menggunjing), mudahanah (plin-plan), riya' (berpura-pura).
           Dengan uzlah tabiat seseorang akan selamat dan tidak sampai tercuri. Sebab, tabiat bisa mencuri tabiat yang lain. Kebanyakan rusaknya seseorang itu dengan sebab teman, orang yang bergaul dengan orang jahat akan menjadi jahat pula. Itu semua disebabkan karena seseorang yang sering berteman dengan orang lain maka hatinya akan condong dan cinta kepada temannya itu. Jika sudah cinta, maka ia akan meniru perbuatan teman yang dicintai tersebut.  (Mthr)

Wallahu a'lam bi Asshawab
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages