HIKMAH PERUBAHAN TAQDIR DARIPADA ALLAH SWT

HIKMAH PERUBAHAN TAQDIR DARIPADA ALLAH SWT

Share This
Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, 09 Maret 2018 M
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf


"Wahai Tuhanku, sesungguhnya perubahan aturan-aturan Mu dan cepatnya kedatangan taqdir Mu, keduanya dapat mencegah hamba-hamba yang mengenalmu dari tenang terhadap pemberian-pemberian Mu dan mencegah hamba-hamba yang mengenalmu daripada keputus asaan pada Mu tatkala datang berbagai macam cobaan."
- Semua urusan manusia dan aturan-aturan Nya itu semuanya datang dari Allah dan bagi setiap orang terdapat aturan yang berbeda-beda menurut irodah dan hikmah dari Allah.
- Diantara mereka (manusia) ada yang dijadikan kaya, miskin, sehat, sakit, berilmu, bodoh, bahkan ada yang ditaqdirkan Allah menjadi kafir dan menjadi mu'min, dan semua taqdir ini bisa dengan cepat berubah, semisal perubahan orang yang hina, tiba-tiba menjadi mulia, kufur tiba-tiba beriman, dan lain sebagainya.
- Dicontohkan dengan apa yang terjadi kepada Sy. Umar RA. , dahulu beliau adalah orang yang kufur, dan benci terhadap Nabi, bahkan beliau waktu itu sempat menghunuskan pedangnya untuk membunuh Nabi, akan tetapi tarnyata beliau pergi kepada Nabi untuk menjemput hidayah daripada Allah yang tiba-tiba ditaqdirkan kepadanya.
- Maka dari itu para Ulama sangat takut akan hal ini , mereka takut akan tiba-tiba berubahnya taqdir terhadap mereka, karena banyak contoh orang-orang dahulu yang mengalami akan hal itu.
- Dimisalkan seperti Bal'am ba'uro, dahulu dia adalah seorang yang alim sampai ditaqdir oleh Allah berubah menjadi orang yang menuruti hawa nafsu, bahkan dikisahkan bahwa sebelum kematiannya cahaya kewaliannya diambil oleh Allah yang keluar menyerupai burung merpati putih yang keluar dari mulutnya, dan saking jeleknya Allah memisalkan Bal'am ba'uro dengan seekor anjing didalam Al-Qur'an, bahkan bukan lagi dia mengikuti setan, akan tetapi setan yang mengikuti dia.
 (قال تعالى :  فمثله كمثل الكلب إن تحمله يلهث أو تتركه يلهث (الأية
- Artinya : "Maka permisalannya (bal'am ba'uro) seperti seekor anjing, sesungguhnya anjing itu mau dibiarkan ataupun diusir, maka sam saja lidahnya akan tetap menjulur (maksutnya, walaupun bal'am ba'uro diberi ilmu ataupun tidak, maka sama saja ia akan tetap menuruti hawa nafsu). 
- Maka janganlah sekali-kali merasa aman daripada taqdir Allah, karena pada hakekatnya tidak ada satupun orang yang tau seperti apa taqdirnya.
- Berkata seorang Ulama : "Kalian (orang awam) takut terhadap maksiat, akan tetapi kami takut akan perubahan taqdir, yaitu mati su'ul khotimah.
- Pernah pada suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat Jibril "Wahai Jibril, mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Malik tersenyum?", jawabnya "Sesungguhnya semenjak neraka diciptakan, malaikat Malik tidak pernah tersenyum, karena tidak ada yang pernah tau siapa yang akan menghuni neraka itu".
- Oleh karena itu Allah selalu setiap saat dalam urusan, dan hal ini disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya : قال تعالى : كل يوم هو في شأن
Maka setelah itu semua, setelah segala apa yang dilakukan oleh Allah, segala aturan yang begitu rapinya ditata, Allah bertanya di dalam lanjutan firman-Nya
قال تعالى : فبأي آلاء ربكما تكذبان
Artinya : "Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang engkau dustakan?".
- Orang-orang yang suka terhadap dunia, maka mereka akan terus merasa gelisah karena mereka suka terhadap benda-benda yang tidak kekal dan mereka takut apa yang disukainya akan sirna, berbeda dengan para Ulama Arifin, mereka selalu tenang, senang dan tentram walau apapun yang menimpanya, karena yang mereka sukai sifatnya abadi dan tidak akan sirna, yaitu Allah SWT.





Wallahu a'lam bi asshawab
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages