BERSAMA ALLAH ATAU BERSAMA ALAM DUNIA - Darul Ihya' Liulumiddin

Darul Ihya' Liulumiddin

Pondok Pesantren Darul Ihya Liulumiddin

Post Top Ad

BERSAMA ALLAH ATAU BERSAMA ALAM DUNIA

BERSAMA ALLAH ATAU BERSAMA ALAM DUNIA

Share This
Ulasan Pengajian Al Hikam 
Hari/ Tanggal : Jum'at, 11 Agustus 2017
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf


أنت مع الأكوان مالم تشهد المكون فإذا شهدته كانت الأكوان معك
Engkau terikat oleh alam selama engkau belum bisa melihat pecipta Alam. Apabila engkau sudah melihat pencipta Alam, maka Alam akan tunduk kepadamu.

 (www.darulihya.net) Manusia ada dua macam, yang pertama yaitu seseorang yang hal keadaannya bersama dengan Alam ini, artinya manusia yang masih menjadi budak daripada dunia, dan hal ini sangatlah hina. Yang kedua ialah seseorang yang mana alam bersamanya, artinya dunia sudah tunduk kepadanya karena ia tunduk taat kepada Allah, dan hal inilah yang terpuji.
- Semenjak Allah SWT menciptakan alam dunia ini, Allah tidak pernah melihatnya, bahkan mengutuknya, kecuali beberapa hal, diantaranya dzikir kepada Allah, sebagaimana yang telah disabdakan oleh baginda Nabi Muhammad SAW :
الدنيا ملعونة ملعون ما فيها إلا ذكر الله وما والاه
ِِArtinya : "Dunia itu terkutuk, dan terkutuk pula segala apa yang ada didalamnya, kecuali dzikir kepada Allah, dan yang berkaitan dengannya."
- Berkata sebagian Ulama' : "kami memberi nama dunia dengan nama khinziroh (celeng, dikarenakan sangat hinanya), dan seandainya kamia menemukan nama yang lebih hina daripada itu, niscaya kami akan menamainya dengan nama itu."
- Maka dari itu dunia sangatlah hina pada hakikatnya, akan tetapi lebih hina lagi orang-orang yang cinta terhadapnya.
- Dunia itu memiliki sifat jika dikejar maka ia akan semakin lari, dan semakin mendekat jika di jauhi, maksudnya jika seseorang semakin mengejar-ngejar keindahan dunia, maka dunia akan semakin menjauh daripadanya, dan sebaliknya, jika seseorang semakin menjauh dari dunia (karena tau akan kehinaannya) maka dunia akan semakin mendekat kepadanya.
- Maka dari itu kemerdekaan yang sesungguhnya yaitu tatkala seseorang sudah terbebas daripada jajahan belenggu dunia dan hawa nafsu.


Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages