HAKIKAT TAWADDHU' (RENDAH DIRI) Part II

Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/Tanggal : Jum'at, 1 April 2017
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

"Orang yang tawaddhu' itu bukanlah orang yang merasa telah merendahkan dirinya, akan tetapi orang yang tawaddhu' yaitu orang yang jika telah melakukan suatu amalan ibadah, dia merasa belum pantas mendapatkan kedudukan itu."

(www.darulihya.net)

•  Jika seseorang masih merasa bahwa dirinya telah berhasil merendahkan dirinya, maka bukanlah hal itu termasuk daripada sifat tawaddhu'
• Sifat tawaddhu' yang sesunguhnya yaitu bahwa merasanya seseorang tidak memiliki apapun, bahkan tidak melakukan apapun.
• Imam Syibli berkata:
  "Kehinaanku mengalahkan kehinaan orang-orang yahudi."
• Diantara mereka para Ulama' dikarenakan saking merasanya akan hinanya diri mereka dihadapan Allah, mereka berkata :
  "andai saja aku tidak dilahirkan oleh Ibuku" (maksudnya bukan karena tidak bersyukur telah erlahir di dunia, akan tetapi saking sangat malunya mereka dihadapan Allah karena merasa selalu maksiyat kepada Allah).
• Diceritakan bahwa Syeikh Muhammad bin Abdillah (guru daripada Syeikh Abu Hasan Al Qurthubi), Beliau adalah Ulama' Fiqh, tapi meskipun begitu pada suatu hari dijalan yang sempit, yang hanya bisa dilewati oleh satu orang saja, sedangkan waktu itu pula Beliau berpapasan dengan seekor anjing, hingga akhirnya Beliau rela turun ke tempat yang berlumpur demi agar anjing itu bisa lewat dengan tenang. Setelah itu murid-murid Beliau bertanya kepada Syeikh Muhammad bin Abdillah "Wahai Guru, mengapa engkau melakukan hal itu?" jawab Beliau "demi Allah waktu itu aku merasa lebih tinggi daripada anjing, padahal sesungguhnya anjing itu yang sebenarnya lebih tinggi daripada aku, sebab aku terus bermaksiyat kepada Allah hingga dosa-dosaku menumpuk, sedangkan anjing itu sama sekali tak pernah bermaksiyat kepada Allah semenjak ia diciptakan, sehingga aku rela turun kejalan yang berlumpur demi agar anjing itu bisa lewat."
• Dhi'ah itu (sifat rendah diri yang sesungguhnya) memiliki tanda-tanda :
  1. Tidak marah ketika dirinya dihina/ dicaci maki oleh orang lain.
  2. Tidak berusaha cari kedudukan dihadapan manusia.
  
  
  
  
  Wallahu a'lam bi As-Shawab.
  mudah-mudahan bermanfaat