ULAMA' DUNIA DAN ULAMA' AKHIRAT - Darul Ihya' Liulumiddin

Darul Ihya' Liulumiddin

Pondok Pesantren Darul Ihya Liulumiddin

Post Top Ad

ULAMA' DUNIA DAN ULAMA' AKHIRAT

ULAMA' DUNIA DAN ULAMA' AKHIRAT

Share This
Ulasan Pengajian Al-Hikam
Hari/Tanggal : Jum'at,17 Februari 2017
Oleh : Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

العلم إن قارنته الخشية فلك وإلا فعليك
Artinya : "Ilmu itu jika di sertai dengan rasa takut kepada Allah, maka akan dapat meguntungkan, akan tetapi jika tidak diserrtai dengan rasa takut kepada Allah, maka justru ilmu itu yang akan membahayakanmu."
- Sudah jelas bahwa jika seseorang mempunyai ilmu yang disertai dengan rasa takut kepada Allah akan sangat menguntungkan, sebab dengan ilmu itu dapat memberikan kemanfaatan di dunia maupun di akhirat.

- Dan ilmu inilah yang membedakan dari yang mana termasuk golongan Ulama' dunia, dan manakah yang termasuk golongan Ulama' Akhirat sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Imam Ghozali didalam kitab Ihya' Ulumuddin.

- oleh sebab itu banyak manusia yang merasa resah dizaman ini, mereka bingung akan memilih siapakah ulama' yang sebenarnya, hingga sebagian mereka tersesat karena salah memilih Ulama' dunia.

- Maka di anjurkanlah bagi orang-orang yang berada dalam keadaan seperti ini agar mempelajari ilmu, minimal agar dapat mengetahui manakah ulama' yang termasuk golongan dunia agar dia dapat berhati-hati serta menghindar darinya, dan manakah yang termasuk golongan ulama' akhirat agar kita dapat mengikutinya.

- Ulama' dunia sangatlah berbahaya, bahkan banyak permisalan ataupun peringatan bagi siapa yang mengikutinya, diantaranya pernah Nabi SAW bersabda bahwa beliau takut akan ummatnya nanti tersesat lebih dari fitnah dajjal, tatkala ditanya siapakah mereka yang lebih dari fitnah dajjal, Nabi SAW menjawab "Ulama' Su' (Ulama' dunia)."

- Dalam sebuah permisalan dalam Al Qur'an, Allah mencontohkan ulama' dunia ini dengan seekor anjing yang mana jika dibiarkan ataupun di usir, sama tak ada bedanya anjing tetap akan menjulurkan lidahnya. Dalam permisalan lain yaitu seperti keledai yang memikul banyak kitab, yang mana meskipun banyak memikul kitab (Ilmu), tapi sedikit pun keledai itu tak akan menjadi pandai.

- Mengaku-ngakunya orang alim itu terbagi menjadi dua :
1. Dengan lisannya (langsung).
2. Dengan tersinggungnya dia jika dibilang orang-orang yang bodoh (umpamanya).

- Termasuk tanda ulama' akhirat yaitu seperti Imam Atho', semakin bertambah ilmu beliau tapi semakin menjadikan beliau seorang yang sangat tawaddhu', di kisahkan tidaklah terjadi suatu bencana ataupun musibah di negerinya kecuali beliau beranggapan bahwa semua hal itu terjadi sebab dosa-dosanya, bahkan beliau juga mengatakan bahwa jika beliau mati, maka orang-orang akan aman dari bala' dan musibah.

- Sebagian ulama' akhirat yang lain ada yang setiap pagi harinya selalu menatap wajahnya ke cermin karena khawatir mukanya dirubah oleh Allah menjadi kera sebab tidak adanya mereka mengamalkan ilmu.

- Sy. Ali KWJ yang fadhilah keutamaannya sudah masyhur dan termaktub dalam kitab-kitab masih berkata : "alangkah jauhnya perjalanan ini sedangkan alangkah sedikitnya bekal ini, wahai dunia, tipulah selain aku karena aku telah mentalakmu sebanyak 3 kali dan tak ada kata ruju' setelah itu."

- Al-Habib Husein bin Abu Bakar Assegaf pernah berkata :
" Hati-hati dengan orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai guru thoriqoh, yang mana mereka mengaku-ngaku sebagai orang yang mengamalkan ilmu, padahal pimpinannya sendiri tidak mengamalkan ilmu (لعل الصواب).

- Imam Hasan Al Bashri berkata :
"Zaman dahulu, ulama'-ulama' akhirat dapat dilihat bukan dari pintar atau lancarnya mereka berceramah, akan tetapi dapat diketahui dari khusyu,istiqomah, zuhud dan akhlaknya, bukan hanya ilmunya, tapi pengamalan akan ilmunya."

Wallahu a'lam bi Asshawab.
mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages