Ma'had Darul Ihya' Li'ulumiddin







                   Pondok Pesantren Darul Ihya' Liulumiddin adalah lembaga pendidikan islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang didirikan oleh Habib Ahmad bin Husein Assegaf sejak 12 Robi'ul Awal 1422 H / 04 Juni 2001 M. Nama Darul Ihya' Li'ulumiddin dipilih untuk pesantren ini mengutip sebuah nama kitab Ihya' Ulumuddin, karya monumental hujjatul Islam Imam Ghozaly, karena mengharap berkah dari majlis dars kitab Ihya' Ulumuddin yang di ta'sis oleh Al Quthb Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf (Gresik) mulai awal rojab 1344 H/ 15 Januari 1926 M di kediaman Habib Abu Bakar bin Husein Assegaf, kakek pegasuh. Pondok pesantren Darul Ihya' Liulumiddin merupakan cabang dari dars kitab Ihya' Ulumuddin yang setiap tahun di khatamkan tersebut.
                  Pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ihya' Liulumiddin menganut metode tarbiyah salaf yang bertujuan membentuk kepribadian muslim yang berakhlak dan beradab luhur dengan pengetahuan agama yang luas serta berpegang teguh pada ajaran salaf yang berasaskan aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Pengalaman pengasuh dalam kancah pendidikan pesantren di aplikasikan kepada para Santri di Pondok Pesantren Darul Ihya' Liulumiddin. Pengasuh Habib Ahmad bin Husein Assegaf, dididik selama 6 tahun di Mekkah oleh guru besarnya Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliky dan Masyayikh Mekkah lainnya, Pengasuh juga ikut membidani berdirinya PP. Darullughoh Wadda'wah, Raci Bangil, dan mengabdikan dirinya selama 25 tahun.
                  Pondok Pesantren Darul Ihya' Liulumiddin yang langsung di asuh oleh Abuya Habib Ahmad, merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berpegang teguh terhadap ajaran salaf, oleh karena itu, Pondok Darul Ihya' Liulumiddin memfokuskan pengajaran dari kitab-kitab klasik (kitab kuning). Berbagai macam disiplin ilmu yang di ajarkan, mulai dari bidang grammar bahasa arab [Nahwu/Shorof], meliputi kitab Ibnu Aqil, Mutammimah Al Jurumiyah, Imrithi, Amtsilah Tashrifiyah dan Nadhom Maqshud. Bidang Fiqh yang meliputi kitab Fathul Mu'in, Anwarul Masalik, Matan Zubad, Fathul Qarib dan Mabadi' Fiqhiyyah. Juga berbagai macam disiplin ilmu lainnya yang meliputi Tasawwuf, Tafsir, Ulumul Qur'an, Mustholah Hadits, Hadits, Ushul Fiqh, Mantiq, Balaghoh, Tajwid, Faroid serta materi Arudh [ilmu tata irama puisi arab].
                Ponpes yang telah berjalan lebih sepuluh tahun ini berkembang dengan pesat dan terus maju seiring kemajuan zaman. Pondok Pesantren Darul Ihya' Li'ulumiddin telah memiliki bangunan permanen. Hingga sampai saat ini jumlah santri Pondok Pesantren darul Ihya' Li'ulumiddin  mencapai sekitar 400 orang, yang berasal dari berbagai daerah di nusantara seperti Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Palembang, Jambi, Jakarta dan lain-lain.
                Dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar, Ponpes Darul Ihya' menerapkan rutinitas yang terkoordinir dengan jadwal yang langsung ditentukan oleh pengasuh. Dalam hal ini, maka diadakan kegiatan Muhadhoroh [latihan ceramah] yang merupakan kegiatan inti dalam rangka membina para santri untuk agar dapat terjun dalam melaksanakan dakwah ditengah masyarakat. Pondok juga mengadakan bahtsul masail dan musyawarah untuk melatih para santri memcahkan masalah-masalah fiqhiyyah yang terjadi di masyarakat dengan refrensi yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
                 Seperti lazimnya Ponpes salaf, Pondok ini juga menggunakan sistem halaqah yang merupakan bagian mendasar dalam proses belajar mengajar. Sedangkan untuk maslah kelulusan santri tergantung kepada Pengasuh Pondok Abuya Habib Ahmad bin Husein Assegaf.
                 Untuk memenuhi tuntutan zaman, sejak tahun 2014 Pondok pesantren membuka pendidikan formal tingkat MTs dan MA, dan pada tahun 2017 ponpes membuka pendidikan kuliyah (Ma'had Aly) Strata 1 jurusan ilmu hadits. Selain itu pembacaan aurad juga merupakan rutinitas yang harus diikuti semua santri tanpa terkecuali. Mulai dari membaca Wirdhullathif, Hizb Bahar, Ratib Al Haddad, dan aurod lainnya yang terhimpun dalam sebuah risalah yang disusun oleh pengasuh, dan beliau beri nama dengan nama 'Al Anwar ash Shati'ah wa Suyuf Al Qathi'ah'.

5 komentar:

  1. Mudah2han. Waladi Muhammad Bagir alatos. Jadi anak yg soleh.taat pada kedua orang tuanya.🙌🙌👍

    BalasHapus
  2. Maaf sy bertanya,Untuk pendidikan umum akreditasinya apa ya? anak sy cukup menguasai Bhs Inggris, sy berharap sia jg mampu bhsa arab. Hny sj msh bingung antara masuk di sni atau dalwa

    BalasHapus
  3. Semoga anak kami bisa menimba ilmu sama habaib disana

    BalasHapus

Pages