Ulasan Pengajian Al-Manhajussawi
Seseorang yang menuntut ilmu sebanyak apapun, akan menjadi sesuatu yang sia-sia jika dirinya mengganggu seorang muslim yang lain, sehingga membuatnya tidak melanjutkan menuntut ilmunya.
Diceritakan ketika sebagian ulama' bani isra'il yang mengumpulkan tujuh puluh lemari kitab, bahwa Allah mewahyukan kepada Nabi yang ada pada zaman itu, katakan kepada orang alim itu : "Tidak bermanfaat ilmu yang engkau miliki, walaupun engkau mengumpulkannya lebih dari ratusan lemari kitab, selama engkau memiliki tiga sifat ini: masih cinta dunia, menuruti nafsu dan setan, dan masih mengganggu orang muslim."
Tidak hanya kepada orang muslim, tapi kepada orang kafir pun juga tidak boleh mengganggu. Sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah: "Barang siapa yang mengganggu orang kafir yang dzilmi (menghormati/tidak mengganggu islam) maka dia seperti menggangguku." Jika orang kafir saja tidak boleh, terlebih lagi kepada sesama seorang yang beriman.
Setan kesulitan dalam mengganggu manusia, karena telah dibertahu bahwa setan itu berbahaya, sehingga setan mengajak pagawainya (manusia) untuk mengganggu dan menggoda manusia yang lain. Terlebih kepada penuntut ilmu, setan akan senang jika satu penuntut ilmu telah behenti, karena dengan suksesnya satu penuntut ilmu, maka dia bisa menyelamatkan ribuan bahkan jutaan manusia.
Syari'at membolehkan untuk bergurau, bahkan Rasulullah juga pernah begurau, tapi bukan bergurau yang menyinggung perasaan dan tidak sering.
Kemudian, sesorang yang menghidupkan satu jiwa, seperti menyelamatkan seluruh jiwa, tapi seseorang yang membunuh satu jiwa, seperti membunuh seluruh jiwa. Maka orang yang bisa membuat satu penuntut ilmu betah dan sukses di pesantren dia akan mendapatkan pahala jariyah yang berlipat-lipat. (Abd. Mthr)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar