BERAMAL SEDIKIT MENDAPAT BANYAK

BERAMAL SEDIKIT MENDAPAT BANYAK

Share This

 



Ibnu Athaillah Assakandari berkata dalam kitab Al-Hikam : Tidak dianggap sedikit, amal yang timbul dari hati yang zuhud. Dan tidak dianggap banyak, amal yang timbul dari hati yang senang dunia.

Hati adalah pusat pandangan Allah SWT. Oleh Karena itu, diterima atau tidak   diterimannya sebuah amal yang dilakukan oleh seseorang tergantung pada keadaan hatinya. Bila hatinya zuhud maka amal itu diterima dan dianggap banyak disisi Allah SWT. Namun bila hati yang mendorong untuk melakukan amal itu penuh dengan kecintaan pada dunia maka amal itu tidak diterima dan dianggap sedikit walaupun tampaknya banyak dimata manusia.

Zuhud adalah ketidak tergantungan hati seseorang pada dunia. Zuhud bukan berarti tidak punya harta benda.  Bahkan Nabi sendiri berlindung dari kefakiran. Sabda Nabi SAW:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أعُوْذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ

“ Ya Allah , aku berlindung padamu dari kefakiran” 

Akan tetapi seseorang dikatakan Zahid bila dihatinya tidak ada rasa cinta pada dunia walaupun ia mempunyai harta yang melimpah. Banyak sekali para Auliya’ yang bergelimang harta, tapi harta itu tidak masuk dalam hatinya. Memang kantongnya penuh dengan uang, tapi hatinya kosong dari dunia yang kotor itu. Hatinya tetap khusyuk bersama Allah SWT. Dihatinya hanya terisi cinta pada Allah SWT, rindu pada Rasulullah dan tidak terpengaruh oleh dunia sedikitpun.

Maka Orang yang mempunyai hati suci seperti ini, bila ia melakukan ibadah  yang jumlahnya sedikit maka amal ibadahnya akan dinilai banyak disisi Allah SWT. Dua Rakaat mereka lebih baik dari seratus bahkan seribu rakaat yang dikerjakan orang lain. Sebab, dipastikan orang yang mempunyai hati yang zuhud itu amalnya didasari keikhlasan hati.

Sebaliknya, bila hati seseorang  dipenuhi rasa cinta pada dunia maka amalnya – walaupun banyak- tidak ada nilainya disisi Allah SWT. Amal itu ditolak dikarenakan dilakukan dari dorongan hati yang tidak ikhlas. Ia melakukan ibadah itu dengan riyak dan bukan karena Allah SWT. Walaupun Ia tampak berzikir namun hatinya gofil, lalai disibukkan dengan dunia. Dunia itu bukanlah harta saja, tapi apa saja yang selain Allah SWT seperti ingin dipuji dan dihormati.

Oleh Karena  itu marilah kita berusaha   dengan sekuat tenaga agar amal kita diterima disisi Allah SWT dengan membersihkan hati dari dunia, Ikhlas dalam beribadah dan menyesuaikannya dengan sunnah Nabi.

Diriwatkan dalam sebuah hadis :

عَمَلٌ قَلِيْلٌ فِيْ سُنَّةٍ خَيْرٌ مِنْ عَمَلٍ كَثِيْرٍ فِيْ بِدْعَةٍ

"Amal sedikit yang cocok dengan sunnah lebih baik daripada amal banyak dalam bid’ah."


Disarikan dari keterangan Habib Ahmad bin Husein Assegaf

Pada Jumat 14 Rajab 1426 H



Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages