APA ITU MA'NA YAKIN? (2)

APA ITU MA'NA YAKIN? (2)

Share This


Ulasan Pengajian Ihya' Ulumiddin
Hari/ Tanggal : Kamis, tanggal 16 Dzulhijjah 1441 H - 6 Agustus 2020 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf


Oleh: M. Ghofir (Santri Darul Ihya')
  • Yang ketiga, condongnya jiwa kepada membenarkan sesuatu dengan lebih meyakinkan/membenarkan daripada mendustakan sehingga tidak terlintas dalam hati, seandainya terlintas dalam hati maka dia akan menolak untuk menerimanya tetapi dia tidak mengetahui yang sebenarnya. Dan apabila dia merenungkan kecondongannya, maka dia akan timbul keraguan tapi dia tetap condong kepada kebenarannya. Dan ini dinamakan الإعتقاد (kepercayaan) yang hampir dekat dengan keyakinan, dan ini adalah keyakinan orang-orang awam kepada hukum syari'at, jika tertanam pada diri mereka hanya sekedar dengan mendengar sehingga setiap kelompok merasa sangat percaya dengan kebenaran madzhab atau imam mereka, seandainya diberi tahu kepada salah satu dari mereka dengan kesalahan imamnya, maka mereka akan menolaknya. Begitu juga sebaliknya apabila orang yang condong kepada mendustakan walaupun jika diteliti pasti ada kesalahan tetap dia akan condong kepada mendustakan.
  • Yang keempat, mengetahui dengan sebenar-benarnya yang didapatkan dengan bukti yang dia ketahui, yang tidak diragukan lagi dan tidak bisa tergambar keraguan didalam hatinya, maka jika sudah tercegah adanya keraguan didalam hatinya, maka itulah yang dinamakan keyakinan. Contohnya apabila dikatakan "apakah sesuatu yang terdahulu itu ada", maka dia tidak mungkin membenarkannya dan tidak menerimanya secara logika karena sesuatu yang terdahulu tidak pernah dia rasakan keberadaannya, tidak seperti matahari yang dia yakini keberadaannya dan bukanlah pengetahuan tentang keberadaan sesuatu yang terdahulu ilmu pasti, seperti ilmu bahwasannya dua itu lebih banyak daripada satu dan seperti ilmu terjadinya sesuatu yang baru tanpa sebab itu mustahil, dan ini juga dinamuakan ilmu pasti, maka telah benar naluri akal tidak membenarkan adanya sesuatu yang terdahulu atas jalan 'irtijaldan 'badihahtapi ada sebagian orang yang percaya hanya dengan mendengar dengan kepercayaan yang kuat, inilah gambaran i'tiqod nya orang-orang awam. Dan ada sebagian orang yang percaya hanya dengan bukti yaitu dikatakan kepadanya jika sesuatu yang terdahulu itu tidak ada, maka semua yang ada sekarang adalah sesuatu yang baru,jika semua sesuatu itu baru maka,adanya sesuatu yang baru tanpa adanya sesuatu yang lama itu mustahil, sesuatu bisa dikatakan baru jika ada sesuatu yang lama sebelumnya.maka, dengan ini akalnya akan menerima akan adanya sesuatu yang lama dengan pasti. karna dia meyakini dengan bukti akalnya bahwa tidak mungkin ada sesuatu yang baru tanpa adanya sesuatu yang lama sebelumnya.contoh sesuatu yang lama seperti dinasaurus.



Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages