APA ITU MA'NA YAKIN?

APA ITU MA'NA YAKIN?

Share This


Ulasan Pengajian Ihya' Ulumiddin
Hari/ Tanggal : Kamis, tanggal 02 Dzulhijjah 1441 H - 23 Juli 2020 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf


          Sebelum kita mencari dan mempelajari arti yakin sebaiknya kita memahaminya terlebih dahulu, karena sesuatu yang tidak bisa difahami/tidak bisa diketahui gambarnya atau bentuknya, maka tidak akan bisa dicari atau dipelajari.
          Maka ketahuilah bahwasannya yaqin (اليقين) adalah lafadz yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan. Disebutkan oleh dua kelompok bahwasannya yaqin itu ada dua arti yang berbeda.
          Kelompok yang pertama yaitu arti dari ahli firasat dan ahli kalam, bahwasannya yaqin adalah tidak adanya keraguan karena condongnya jiwa kepada kebanaran sesuatu dan mereka membagi yakin itu menjadi empat maqom/bagian:

  • Yang pertama, adalah diantara percaya dan tidak percaya itu seimbang dan ini yang dinamakan الشَّك (ragu). Sebagaimana jika engkau ditanya tentang seseorang yang sudah mati, apakah dia disiksa oleh Allah atau tidak? Sedangkan engkau tidak mengetahui keadaan orang tersebut ketika dia masih hidup, apakah dia orang sholeh atau bukan. Sehingga tidak ada yang lebih unggul diantara keduanya dihatimu karena engkau masih ragu.
  • Yang kedua, adalah condongnya jiwa kepada salah satu dari dua perkara, ini yang dinamakan الظَّن (perasangka). Sebagaimana jika engkau ditanya tentang seseorang yang engkau kenali dengan perilakunya yang baik dan taqwa. Bahwasannya jika ia mati dalam keadaan itu, apakah disiksa oleh Allah atau tidak. Maka hatimu akan condong bahwasannya dia tidak akan disiksa karena secara dzohir amalnya itu baik, tapi dihatimu masih ada kemungkinan bahwasannya dia akan disiksa karena engkau tidak tahu apa isi hatinya. Dan begitu juga sebaliknya jika seseorang yang engkau kenal itu semasa hidupnya sering bermaksiat, hidupnya tidak baik, maka engkau akan berperasangka bahwasannya dia akan disiksa karena melihat dzohirnya, tapi dihatimu masih ada kemungkinan bahwasannya dia tidak akan disiksa karena engkau mempunyai perasangka.
          Dan ingat bahwasannya jangan kita sekali kali memfonis seseorang masuk surga atau masuk neraka karena kita tidak tahu isi hatinya, kecuali dengan diawali kata "Insya Allah" atau kata "mudah-mudahan" (jika masuk surga). Karena Rasulullah paling marah jika ada seseorang yang memfonis orang lain masuk surga atau masuk neraka.  Karena sama saja kita ini mendahului takdir Allah Ta'ala yang kita tidak mengetahuinya. (Mthr)

Bersambung...


Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages