MENCARI TEMAN YANG BAIK

MENCARI TEMAN YANG BAIK

Share This

         PERTEMANAN yang tidak didasarkan dengan dasar ketakwaan adalah permusuhan. Sering kita lihat orang-orang jahat itu, jika sudah tertangkap polisi mereka saling menyalahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Ia akan menyelamatkan dirinya dan mengorbankan temannya. Di dunia sudah tampak bermusuhan apalagi nanti di akhirat.
          Jika ia berteman dengan orang sholeh,  maka ia akan meniru kesholehannya dan akhirnya ia akan jadi orang sholeh. Jika berteman dengan orang jahat, maka ia akan mengikuti kejahatannya dan akan menjadi jahat. Ia akan dikumpulkan dengan temannya itu di dunia dan di akhirat. Nabi sudah menyatakan bahwa seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya, baik di dunia atau akhirat.
          Di dalam hadits disebutkan, "Perumpamaan berteman duduk dengan orang jahat seperti duduk dengan tukang pandai besi. Jika tidak terbakar dengan bunga apinya, maka engkau terkena bau busuknya."
          Bukti lain bahwa kejahatan dan kesialan seseorang itu  bisa menular adalah sebuah hadits Nabi yang menyuruh kita untuk cepat-cepat dalam membawa jenazah. Nabi SAW bersabda:
أَسْرِعُوْا بِالجِنَازَةِ, فَإِنْ تَكُ صَالِحَةٍ فَخَيْرٌ تُقَدِّمُوْنَهَا, وَإِنْ يَكُ سِوَى ذَلِكَ, فَشَرٌ تَضَعُوْنَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ
Artinya :"Cepat-cepatlah membawa jenazah. Jika ia orang baik, maka kalian mempercepat kebaikannaya. Apabila ia jahat, maka ia adalah kejelekan yang kalian turunkan dari pundak-pundak kalian." (HR. Bukhari dan Muslim)
          Jikalau dalam keadaan meninggal saja bisa menularkan kejahatannya, apalagi ketika di saat ia masih hidup. Tentu penularannya di saat ia hidup lebih cepat.
          Diriwayatkan dari Nabi Isa bahwa ia berkata, "Janganlah berteman dengan orang mati, maka hatimu akan mati." Nabi Isa ditanya, "Siapa orang yang mati itu?" Beliau menjawab, "Orang-orang yang rakus dengan dunia."
          Nabi Muhammad SAW bersabda :"Aku paling khawatir terhadap ummatku adalah lemahnya keyakinan." Sedangkan lemahnya keyakinan itu sebab melihat orang-orang yang lalai dan berteman dengan orang pengangguran dan berhati keras.
          Di dalam kitab terdahulu disebutkan bahwa Allah berfirman kepada Nabi Musa, "Hai putera Imran, jadilah engkau orang yanng sadar. Pilihlah bagi dirimu teman. Setiap teman yang tidak membantumu untuk taat kepada-Ku, maka dia adalah musuhmu."
          Seseorang yang sering bercampur dengan manusia ia akan melihat berbagai macam gemerlapnya dunia, maka hatinya akan tertarik dengan keindahan dan keelokan dunia. Misalnya, setelah ia melihat rumah bagus dan mobil mewah, akan timbul di hatinya keinginan untuk memilikinya. Semakin banyak yang dilihat, maka semakin banyak pula yang diinginkan. Itu semua akan mengganggu dan merusak hati, apalagi jika ia tidak bisa mencapainya. "Orang yang banyak pandangannya, maka semakin lama penyesalannya," kata seorang pujangga.  (Mthr)

Semoga Bermanfaat....

1 komentar:

  1. Mudah²an kita semua senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah agar tidak sampai salah dalam pergaulan

    BalasHapus

Pages