BAHAGIA DENGAN ATURAN DAN PILIHAN DARI ALLAH

BAHAGIA DENGAN ATURAN DAN PILIHAN DARI ALLAH

Share This
Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, 02 November 2018
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

إلهي أغنني بتدبيرك عن تدبيري وباختيارك عن اختياري وأوقفني على مراكز اضطراري
Artinya : "Ya Tuhanku, cukupkanlah aku dengan aturan Mu kepadaku daripada aturanku sendiri, dan cukupkanlah aku dengan pilihan Mu dari pilihanku sendiri, dan dudukkanlah aku pada tempat-tempat kebutuhanku yang sungguh-sungguh.".



- Dalam munajat ini Ibnu Athoillah memohon kepada Allah agar ia dicukupi dengan aturan dan pilihan dari Allah. Semua dipasrahkan kepada Allah. Biar Allah yang mengatur dan memilih untuk dirinya.
- Seseorang tidak dapat mencapai kedudukan ini kecuali sesudah ia melupakan dirinya dengan melihat Allah yang mengatur segala hal, menjalankan segala sesuatu, Allah yang melakukan dan yang memilih, Allah maha Esa dan memaksa, karena Allah lah satu-satunya yang mengatur, memilih, berkehendak dan berkuasa.
- Kalau seseorang masih belum bisa melupakan dirinya maka pasti ia merasakan ketidak-nyamanan mengatur urusan dirinya dan menjumpai kesulitan dalam urusannya itu. Orang yang merasa mampu mengurus dirinya dan tidak pasrah kepada Allah maka Allah akan memasrahkan orang itu kepada dirinya sendiri. Allah tidak membantu orang tersebut sehingga ia akan merasakan kepayahan dan kesulitan. Nabi SAW berlindung kepada Allah dari keadaan seperti ini.
- Sebaliknya, orang yang memasrahkan penuh segala urusan dan pilihannya kepada Allah, maka Allah akan mengurus segala urusannya. Maka hidup orang itu akan tentram dan bahagia. Ini bisa disaksikan pada para Wali Allah.
- Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi SAW yang berbunyi :
من جعل الهموم هما واحدا هم آخرته كفاه الله هم دنياه، ومن تشعبت به الهموم في أحوال الدنيا لم يبال الله في أي أوديتها هلك
Artinya : "Barang siapa yang menjadikan segala keinginannya hanya satu keinginan, yaitu tujuan akhirat, maka Allah mencukupi segala urusan dunianya. Siapa yang bercabang-cabang keinginannya dalam urusan dunia maka Allah tidak peduli kepada orang itu di lembah dunia yang mana ia binasa."
- Al Habib Abdulllah bin Alawi Al Haddad dalam qosidahnya memberi nasehat tentang bagaimana meninggalkan ikhtiyar dan pasrah penuh kepada pilihan Allah :
فكرك واختيارك دعهما وراك * والتدبير أيضا واشهد من يراك
مولاك المهيمن إنه يراك * فوض له أمورك واحسن في الظنون
Artinya : "Pikiranmu dan pilihanmu tinggalkanlah dibelakangmu
                Begitu juga, mengatur rencana. Saksikan Dzat yang melihatmu
               Sungguh Tuhanmu Yang Maha Kuasa melihatmu
              Pasrahkan segala urusanmu kepadanya, dan bersangka baiklah."

- Maka dari itu orang yang selalu sibuk untuk urusannya sendiri akan hilang keberkahan dalam umurnya, karena waktunya akan habis untuk menuruti kesibukan dunianya. Dan sebaliknya orang yang selalu menyibukkan dirinya untuk Allah maka umurnya akan diberkahi oleh Allah, karena jika kita ingin menghitung umur seseorang, maka jangan lihat dari hitungan bulan dan tahunnya, akan tetapi lihat dari banyaknya amal (baik) yang ia perbuat.


Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages