MANUSIA YANG TERPERANGKAP DALAM DUNIA - Darul Ihya' Liulumiddin

Darul Ihya' Liulumiddin

Pondok Pesantren Darul Ihya Liulumiddin

Post Top Ad

MANUSIA YANG TERPERANGKAP DALAM DUNIA

MANUSIA YANG TERPERANGKAP DALAM DUNIA

Share This
Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/Tanggal : Jum'at, 04 Agustus 2017
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf


الكائن في الكون ولم تفتح له ميادين الغيوب مسجون بمحيطاته ومحصور في هيكل ذاته
"Orang yang berada di alam dunia ini dan masih terbuka baginya lapangan ghaib, maka orang itu tertawan oleh syahwat dan kebiasaannya , dan masih tetap terkurung oleh kepentingan-kepentingan kerangka badannya."


(www.darulihya.net) - Orang yang masih hidup di alam ini dan hidup bersama benda-benda yang ada di sekitarnya, kemudian orang itu dalam keadaan malas dan tak bersemangat untuk menuju alam malakut (alam ghaib) dengan cara membersihkan hati, maka orang yang demikian ini masih terperangkap oleh nafsu syahwat dunia.
- Sebaliknya jika ada seseorang yang mempunyai semangat atau minimal keinginan untuk menuju Allah, maka hal itu sudah bagus walaupun belum sampai, karena jika orang itu terus dalam hal demikian, maka tidak akan terasa orang itu akan sampai kepada Allah SWT.
- Dikatakan oleh para Ulama : سيروا إلى الله عرجا ومكاسير
Artinya : "berjalanlah menuju Allah walaupun harus dengan terjatuh-jatuh (didalam dosa)."
- Orang yang tidak ada keinginan untuk menuju Allah, maka sebenarnya orang itu dalam keadaan hatinya sakit, sebagaimana hal keadaan orang yang badannya sakit, maka orang itu tidak akan punya selera/ keinginan untuk makan apapun.
- Jika ada orang yang semangatnya  besar untuk menuju Allah, maka orang ini adalah orang yang sangat hebat, sampai-sampai Allah memujinya didalam firman Nya :
رجال لا تلهيهم تجارة ولا بيع عن ذكر الله
Artinya : "Orang-orang yang hebat yang mana mereka tidak terpengaruh oleh godaan perdagangan maupun jual beli (duniawi) daripada ingat kepada Allah."
- Hidup yang sesungguhnya itu jika kita hidup merdeka, tak dikuasai oleh siapapun walaupun oleh syahwat duniawi, dan tidak ada adzab yang lebih besar melainkan orang yang masih dikuasai/ dijajah, walaupun oleh hawa nafsu.


Wallahu a'lam bi Asshwab.
Mudah-mudahan bermanfaat.
                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages