SEJARAH DAN KHASIAT QASHIDAH BURDAH - Darul Ihya' Liulumiddin

Darul Ihya' Liulumiddin

Pondok Pesantren Darul Ihya Liulumiddin

Post Top Ad

SEJARAH DAN KHASIAT QASHIDAH BURDAH

SEJARAH DAN KHASIAT QASHIDAH BURDAH

Share This
Al-ALLAMAH ALHABIB SALIM BIN ABDULLAH ASY-SYATHIRI
Burdah
Burdah artinya mantel dan juga dikenal sebagai BURAH yang berarti SYIFA (kesembuhan). Al-Imam Al-Bushiri RA adalah seorang penyair yang suka memuji raja-raja untuk mendapatkan uang.

Kemudian beliau terkena lumpuh yg tak kunjung sembuh meski telah berobat ke dokter manapun.

Tak lama kemudian Beliau bermimpi bertemu baginda Rasulullah SAW yang memerintahkannya untuk menyusun syair yang memuji Baginda Rasulullah SAW. Maka beliau mengarang Qashidah Burdah.

Seusai menyusun qashidah Burdah, beliau tertidur dan kembali mimpi bertemu dengan Baginda Rasulullah SAW yang menyelimutinya dengan burdah (mantel). Ketika terbangun, sembuhlah beliau dari sakit lumpuh yg dideritanya selama ini.

Qashidah burdah ini tersebar ke seluruh penjuru bumi, dari Timur hingga belahan Barat. Bahkan disyarahkan oleh sekitar 20 ulama.

Alhabib Husein bin Muhammad Alhabsyi RA.(saudara Imam Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi, shohibul Maulid Simtudduror) biasa memimpin sebuah majelis di kota Makkah,

Beliau bermimpi bertemu dengan Baginda Rasulullah SAW yang memerintahkannya untuk membaca Qashidah Burdah di Majelis tersebut.

Dalam mimpi tersebut, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan serta fadhilah-fadhilah bagi yang membaca Qashidah Burdah.

Ketika negeri Hadramaut tertimpa paceklik panjang, sehingga banyak binatang buas berkeliaran di jalan,

Al-Imam Habib Abdurrahman Al-Mahsyur memerintahkan setiap rumah para penduduk untuk membaca Qashidah Burdah.

Setelah dijalankan, Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, rumah-rumah mereka aman dari gangguan binatang buas.

             Mawlaaya shalli wa sallim daa-iman abada
             Ala habibika khayril-khalqi kullihimi
             Huwal-habiibul-ladzi turja syafaatuhu
Likulli hawlin minal-ahwaali muqtahami

Wahai Tuhanku limpahkanlah Shalawat dan salam kepada kekasih-Mu
sebaik-baik makhluk semuanya
Dialah sang kekasih yang diharapkan syafaatnya
Dari setiap huru-hara yang menimpa

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages