Perlu diketahui bahwa dari 12 bulan dalam penanggalan Hijriah, Allah telah menetapkan empat di antaranya sebagai bulan-bulan mulia, yang disebut asyhurul hurum. Salah satu dari bulan-bulan tersebut adalah bulan Muharram.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam tahun Hijriah. Awal tahun Hijriah disebut juga sebagai tahun baru Islam. Satu Muharram merupakan salah satu hari raya yang dirayakan setiap tahun oleh umat Islam. Pada bulan ini terdapat larangan untuk berbuat zalim kepada diri sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, umat Islam dituntut untuk meningkatkan ketakwaan, karena orang yang melakukan maksiat pada bulan ini akan mendapatkan balasan dosa yang lebih besar. Pada bulan Muharram, Allah juga memerintahkan umat Islam untuk melakukan gencatan senjata, kecuali jika pihak musuh yang memulai peperangan, maka umat Islam diperbolehkan untuk membalasnya.
Pada bulan Muharram dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk puasa. Orang yang berpuasa sunnah pada bulan Muharram akan mendapat pahala 30 kali lipat. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang berpuasa pada hari Arafah akan mendapat pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari pada bulan Muharram akan mendapat pahala 30 hari berpuasa.” (HR. At-Thabarani)
Salah satu puasa yang dianjurkan adalah puasa Asyura. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِيْنَةَ وَإِذَا اليَهُوْد تَصُوْمُ عَاشُوْرَاءَ فَقَالُوْا: هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيْهِ مُوْسَى عَلَى فِرْعَوْنَ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ أَنْتُمْ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْهُمْ فَصُوْمُوْا
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah dan ternyata kaum Yahudi berpuasa di hari Asyura. Mereka berkata: "Ini adalah hari di mana Musa mengalahkan Fir'aun." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada para sahabatnya: "Kalian lebih berhak mengikuti Musa daripada mereka (Yahudi), maka berpuasalah kalian." (HR. Bukhari)
Telah diriwayatkan banyak atsar (peninggalan para sahabat) mengenai keutamaan Asyura, di antaranya:
- Taubat Nabi Adam diterima pada hari itu, dan Nabi Adam diciptakan serta dimasukkan ke dalam surga pada hari itu.
- Allah menciptakan Arsy, Al-Kursy, lapisan-lapisan langit dan bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, dan surga pada hari itu.
- Nabi Ibrahim alaihissalam dilahirkan dan diselamatkan dari api pada hari itu.
- Nabi Musa alaihissalam bersama pengikutnya selamat dan Fir'aun ditenggelamkan bersama pengikutnya pada hari itu.
- Nabi Isa alaihissalam dilahirkan dan diangkat ke langit pada hari itu, serta Nabi Idris alaihissalam diangkat ke tempat yang tinggi.
- Kapal Nabi Nuh alaihissalam berlabuh di gunung Judiy pada hari itu.
- Nabi Sulaiman alaihissalam diberi kerajaan yang besar dan Nabi Yunus alaihissalam dikeluarkan dari perut ikan pada hari itu.
- Penglihatan Nabi Ya'qub alaihissalam dikembalikan kepadanya, Nabi Yusuf dikeluarkan dari sumur, dan bencana yang menimpa Nabi Ayyub alaihissalam dihilangkan pada hari itu.
- Hujan pertama yang turun dari langit ke bumi terjadi pada hari Asyura.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan puasa pada hari kesembilan dan kesebelas dengan sabdanya:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ, وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ, صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا, أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا "
Puasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan selisihkanlah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari setelahnya." (HR. Ahmad)
Imam Syafi'i dalam Kitab Al-Umm menyatakan kesunnahan untuk berpuasa pada tiga hari berturut-turut, yaitu puasa pada 9, 10, dan 11 Muharram. Hal ini juga dianjurkan oleh para ulama Mazhab Hambali, yang menyatakan kesunnahan berpuasa pada 11 Muharram jika seorang muslim tidak dapat memastikan waktu awal bulan Muharram sebagai bentuk kehati-hatian.
Salah satu amalan yang dilakukan pada hari Asyura adalah memperbanyak sedekah atau berbagi rezeki. Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi:
مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ "
Barang siapa memberi kelapangan dalam nafkah kepada anak-anak dan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberinya kelapangan (dalam rezeki) sepanjang tahunnya." (HR. Baihaqi)
Amalan lainnya adalah memperbanyak dzikir. Banyak dari umat-umat terdahulu yang taubat mereka diterima pada hari Asyura. Oleh karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istigfar pada hari Asyura dan bulan Muharram. Sebagaimana keterangan Imam Al-Ajhuri yang mengatakan, "Barang siapa yang pada malam atau hari Asyura membaca,
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong.
Dibaca sebanyak 70 kali, maka sepanjang tahun akan dilindungi oleh Allah dari musibah dan hal yang buruk." (HR. Bukhari)
Sekilas tentang keutamaan bulan Muharram dan hari Asyura dengan amalan-amalan yang disunnahkan pada hari tersebut. Masih banyak lagi sejarah dan amalan lain yang terkait dengan hari Asyura. Semoga kita bisa senantiasa berbuat taat kepada Allah, serta menjalankan dan menghidupkan sunah-sunah nabi-Nya. Amin.(Tsqf.GNM)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar