PIKIRAN DANGKAL ITU TAK BISA MELIHAT KELEMBUTAN ALLAH DI BALIK MUSIBAH

PIKIRAN DANGKAL ITU TAK BISA MELIHAT KELEMBUTAN ALLAH DI BALIK MUSIBAH

Share This



Ulasan Pengajian Al-Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, tanggal 3 Dzulqo'dah 1443 H - 3 Juni 2022 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad bin Husein Assegaf


                                                       مَنْ ظَنَّ انْفِكَاكَ لُطْفِهِ عَنْ قَدْرِهِ فَذَالِكَ لِقُصُوْرِ نَظَرِهِ                                          

 Siapa yang mengira terlepasnya rahmat Allah dari cobaan yang telah di takdirkan Allah, maka itu di sebabkan karena dangkalnya pandangan imannya.

    

          DANGKALNYA  pandangan seseorang tentang cobaan yang di berikan Allah, sehingga ia tidak bisa melihat adanya luthuf  (kelembutan) yang Allah selipkan di dalam cobaan tersebut. Maka apabila ada seseorang yang mempunyai pandangan ataupun pemikiran bahwa cobaan yang di turunkan oleh Allah itu tidak mengandung hikmah dan rahmat, maka berarti iman orang tersebut lemah, dan ia kurang yakin kepada Allah yang Maha Menakdirkan lagi Maha Bijaksana.

          Sedangkan seseorang yang mempunyai iman yang kuat, mata bathin yang tajam, serta husnudzon (bersangka baik) terhadap Allah, maka ia akan dapat merasakan bahwa di setiap cobaan yang diturunkan oleh Allah pasti menyimpan keuntungan-keuntungan yang tak terhitung banyaknya, dan hikmah-hikmah yang sangat berharga.

          Dan contoh orang-orang yang mempunyai keimanan yang kuat, mata bathin yang tajam, dan husnudzon terhadap Allah, adalah para A'rifin dan Sholihin, karena mereka selalu menganggap dan memandang setiap cobaan dan bala' yang di berikan, pasti di dalamnya ada menyimpan Rahmat dan Luthuf dari Allah, karena Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

         Diceritakan bahwa sahabat Imran bin Hushoin. Ia menderita penyakit bawasir. Selama tiga puluh tahun ia terlentang di atas tempat tidur, tidak bisa duduk dan tidak bisa berdiri, sampai-sampai tempat tidurnya di buat lubang untuk buang air besar dan kecil. Sayyidina Imran bin Hushain pun mau tidak mau harus buang air besar dan kecil di tempat tidur itu.

          Seorang temannya bernama Mutharrif atau Al-Ala' bin As-Sikhir mengunjunginya, ketika ia melihat keadaan Imran bin Hushoin yang mengenaskan itu ia menangis.

          "Kenapa kamu menangis?" tanya Imran kepada temannya itu.

          "Karena aku melihat keadaanmu yang seperti ini," jawab sang teman.

          "Jangan menangis, karena aku suka apa yang di sukai oleh Allah." ucap Imran bin Hushain.

          Kemudian Imran bin Hushoin berkata kepada temannya itu :"Aku ingin menyampaikan kata-kata kepadamu, mudah-mudahan kata-kataku itu bermanfaat bagimu. Aku minta tolong agar kata-kataku ini jangan di siarkan. Simpanlah sampai aku mati. Sesungguhnya malaikat berkunjung kepadaku dan mengucapkan salam kepadaku dan aku merasa terhibur mendengar suara malaikat itu."   

          Begitulah seorang Imran bin Hushoin, selama tiga puluh tahun ia menghadapi penderitaan itu dengan ridho kepada Allah, ia mendapat keistimewaan dan karomah. Diriwayatkan bahwa setiap pagi dan sore hari malaikat berdatangan kepadanya mengucapkan salam dan berjabat tangan.

          Maka oleh karena itu,  jika ada musibah atau cobaan yang menimpa diri kita hendaknya kita bersabar dan ridho karena kita harus yakin bahwa di balik musibah dan cobaan yang Allah berikan kepada kita itu pasti ada hikmah dan kasih sayang Allah kepada kita. Tidak mungkin Allah memberi cobaan dan musibah kepada kita tanpa ada sebab, pasti ada sebab dan pasti ada hikmah yang besar di balik musibah itu karena Allah sangat sayang kepada hamba-Nya.  (Mdfz)



Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                          https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages