TIDAK SEMUA KITAB COCOK DIBACA

TIDAK SEMUA KITAB COCOK DIBACA

Share This


 

Ulasan Pengajian Al-Manhajussawi

Hari/ Tanggal : Malam selasa, tanggal 4 Rabi'u Tsani 1443 H - 8 November 2021 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad bin Husein Assegaf


          Hendaknya bagi seseorang untuk berhati-hati dalam mempelajari kitab yang berisi atas hal-hal yang rumit, dan lebih memilih selamat juga takut dalam memahaminya yang tidak sesuai pembahasan, sehingga dia tersesat dijalan dan dia binasa bersama orang-orang yang binasa.

          Seperti kitab karangan Syeikh Ibin Al-'Arobiy, dan kitab ((Al-Mi'roj)), dan kitab ((Al-Madhnun)) karangan kitab Imam Ghozali, dan begitu juga dengan kitab karangan Syeikh Abdul Karim Al-Jailiy. Sebagaimana disebut Habib Abdullah Al-Haddad dalam kitab ((Risalatul Mu'awanah)).

          Karena tidak semua kitab itu bisa dibaca begitu saja, sebab kitab itu memiliki derajat pemahaman yang berbeda-beda, ada yang tingkat tinggi dan rendah, maka kita harus mengerti kitab yang sesuai dengan pemahaman kita.

          Kemudian berkata Imam Habib Idrus bin Umar Al-Habsyi: "Diriwayatkan dari Habib Abdullah Al-Aydrus, bahwa beliau melihat anaknya Abu Bakar Al-Adni, sedang memgang kitab ((Al-Futuhatil Makiyyah)) karangan Ibnu Arobiy, maka beliau melarang untuk mempelajari kitab tersebut."

          Menukil dari kitab ((Tatsbitul Fu'ad)), bahwa Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad R.A, beliau berkata: "Tidak semestinya seorang penacari ilmu untuk memulai pembelajaran dengan kitab-kitab Assyadzaliah, sampai dia mempelajari kitab selainnya terlebih dahulu, seperti kitab Imam Ghozali. Kemudian, setelah itu barulah bisa mempelajari kitab Imam Assyadzaliah, jika ada seseorang yang mulai mempelajari kitab Imam Assyadzaliah terlebih dahulu, maka dia seperti daging yang setengah matang."

          Al Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad berkata: "Hendaknya bagi seseorang untuk tidak memperdalam didalam mempelajari kitab yang didalamnya itu membahas tentang peperangan  Sayyidina Ali dengan sebagian para sahabat, seperti perang Jamal dan Shiffin, dan selain dari demikian itu. Karena itu bisa mengobarkan kemarahan, seandainya terpaksa dibutuhkan, maka sebutkan yang sesuai saja, dan jangan terlalu dalam."

          Berkata Al-Habib Imam Ahmad bin Hasan Al-Atthos R.A: "Sesungguhnya para salaf melarang dari mempelajari pertengkaran para sahabat, khusus orang awam dan bani hasyim. Dan telah sampai kepada kami dari sebagian mereka: ketika seorang pembaca kitab saat sampai suatu pemabahasan yang menyebut dari demikian tadi, mereka berkata: 'Tinggalkanlah itu, dan bacalah sendiri.' Lalu menyampaikan kepada kami, bahwa Al-Habib imam Abdullah Al-Haddad, beliau berkata: 'Seandainya pengarang kitab ((Al-Masyro')) tidak menyebutkan kisah terbunuhnya Sayyidina Husein, maka itu lebih baik, karena ditakutkan dari rusaknya hati dan berubahnya keyakinan."

          Maka, hendaknya kita harus lebih memahami diri dan sadarkan diri kita, untuk memulai mempelajari ilmu dari ilmu dan kitab yang sesuai dengan tingkatan kita terlebih dahulu, yang mudah bukan yang rumit. Sehingga kita selamat dan terhindarkan dari kesesatan dan salah faham. (MIZDN)




Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                          https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages