Ulasan Pengajian Al-Manhajussawi
Tujuan mengenal para ulama' dan para salaf, baik ilmunya atau jalan ceritanya, adalah agar kita bisa mengenal mereka lebih dalam, mengerti dan mengikuti jalan lurus mereka yang membuat mereka menjadi mulia di dunia dan akhirat.
Dengan demikian, kita bisa lebih menjaga hati dan diri kita dari segala sesuatu yang melenceng dari syari'at dan jalan para ulama' akhirat. Sebab, mendengar kisah perjalanan mereka, sifat-sifat mereka, membuat hati kita terdorong untuk meniru mereka, dan kita bisa sadar ketika akan melakukan perkara yang buruk, sehingga kita bisa menghindarinya.
Imam Malik bin Anas R.A bercerita:
"Bahwa Imam Ja'far bin Muhammad Al-Baghir R.A, beliau adalah orang yang ceria dan suka tersenyum, tapi ketika disebutkan Nabi SAW dihadapan beliau, maka wajah beliau langsung berubah menjadi kuning (karena khusyuk dan mengagungkan Rasulullah SAW-ket), dan aku tidak pernah melihat beliau menyebut hadits dari Rasulullah SAW kecuali beliau dalam keadaan punya wudhu'. Dan ketika aku selalu mondar-mandir dari rumahku kerumahnya, aku tidak pernah melihat beliau kecuali dalam tiga keadaan: sedang sholat, atau diam ( berpikir dengan ingat kepada Allah SWT-ket), atau membaca Al-Qur'an. Dan beliau tidak pernah mengucapkan perkataan yang tidak bermanfaat, dan beliau termasuk ulama' yang ahli beribadah, yang takut kepada Allah SWT. " (Assyifa karya Qhadhi Iyadh)
Ketika kita mendengar cerita orang sholeh, hendaknya kita berusaha agar bisa mengamalkan apa-apa yang kita dengar dari cerita orang sholeh tersebut.
Penyair menyebutkan bahwa:
فَتَشَبَّهُوْا اِنْ لَمْ تَكُوْنُوْا مِثْلَهُمْ
إِنَّ التَشَبَّهُ بالْكِرَامِ فَلَاحُ
Tirulah mereka (orang sholeh) jika kalian tidak bisa menjadi seperti mereka
Sesungguhnya meniru kepada orang sholeh itu beruntung.
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar