Mencari ilmu itu seperti mencari mutiara didalam lautan, sebab ada banyak tantangan yang harus dilewati.
Bagi orang yang tidak punya mental tinggi dia pasti akan mundur saat ingin menyelam dan mencari mutiara yang berharaga tersebut, karena takut dengan banyakanya resiko dan tantangan yang akan dia lewati nantinya. Tetapi berbeda dengan orang yang memiliki mental tinggi, dia pasti akan berani untuk menyelam dan mencapai mutiara itu, bahkan dia tanbah senang jika ada banyak tantangannya.
Sama halnya seperi orang yang menuntut ilmu, dia membutuhkan mental yang tinggi untuk melewati semua resiko yang ada hanya demi untuk mencari dan mencapai ilmu-ilmu yang ingin dia raih.
الْعِلْمُ
ذَكَرٌ (Ilmu itu lelaki), akan dapat suatu
ilmu kalau seseoarang itu benar-benar lelaki. Yaitu berani dan memiliki
mental yang tinggi untuk mencapai ilmu yang dia kejar.
Mencari ilmu itu juga sama seperti mencari takhta kerajaan, karena mencari takhta kerajaan itu sangatlah sulit. Bagi orang yang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan takhta kerajaan didalam hatinya hanya ada 2 pilihan, yaitu mendapatkan takhta kerajaan atau binasa, maka sama seperti ilmu yang sangat sulit untuk dicari, perlu perjuangan yang sangat keras untuk mendapatkan ilmu.
Sesungguhnya setan itu lebih suka menggoda dan mengganggu seorang penuntut ilmu daripada orang ahli ibadah, karena lulusnya satu penuntut ilmu itu dapat menyelamatkan jutaan orang sedangkan jika ahli ibadah yang diganggu, hanya akan dia yang rugi, rusak sendiri dan dosa sendiri. Tapi jika penuntut ilmu yang diganggu dan disesatkan dia akan merugikan banyak orang.
Hendaknya seorang penuntut ilmu dalam melangkah itu harus dengan dasar ilmu bukan hawa nafsu. الهَوَى شَرِيْكُ العَمَى (Hawa nafsu itu seperti buta), baik dalam mengajar, mendidik, memberi nasihat. (NVL)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat. https://t.me/darulihya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar