KEBODOHAN MURID ADALAH SALAH MASIH MERASA BENAR

KEBODOHAN MURID ADALAH SALAH MASIH MERASA BENAR

Share This




Ulasan Pengajian Al Hikam

Hari/ Tanggal : Jum'at, tanggal 02 Jumadil Akhir 1442 H - 15 Januari 2021 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad bin Husein Assegaf


          Seharusnya seorang hamba itu dalam setiap keadaan harus waspada /takut kepada Allah, harus selalu merasa diawasi oleh Allah, selalu merasa khawatir kepada dirinya.

          Hukuman Allah ada yang mu'ajjalah (dipercepat /segara), hukuman ini jika ada seorang hamba yang bermaksiat, langsung sama Allah ditegur dengan ujian atau cobaan, contohnya ada seseorang  yang melihat wanita yang bukan mahramnya kemudian terpeleset, hal ini bentuk teguran langsung dari Allah. Ini adalah suatu hal yang baik, karena menjadikannya sadar dan segera bertaubat kepada Allah. Ada juga hukuman yang muajjalah (diperlambat/ ditunda), hukuman ini  yang repot yang susah, karena hukuman ini membuat seseorang tidak sadar kalau dirinya terkena hukuman dan tidak merasa bersalah atas perbuatannya, ini hukuman yang berbahaya.

          Walaupun kita bukan munafiq tapi tetap kita harus merasa/ takut termasuk orang yang munafiq, walaupun kita tidak riya' atau berusaha untuk tidak riya' tapi tetap kita harus merasa dan takut terkena riya', begitu juga sombong dan sifat yang lain.

          Ada tiga tanda seseorang mendapat taufiq. Pertama, mudah mengerjakan amal kebaikan padahal tidak ada niat dan tujuan. Kedua, berusaha untuk maksiat tetapi selalu terhindar dari maksiat. Ada saja yang menyebabkan gagal untuk berbuat maksiat. Misalnya, ia tidak punya biaya atau tidak mampu melakukannya.

          Ada perkataan sufi: 

وَمٍنَ العِصْمَةِ اَنْ لَاتَقْدِرَ

"Termasuk penjagaan dari Allah kalau engkau mau berbuat maksiat tetapi tidak mampu." 

          Ketiga, selalu terbuka baginya pintu kebutuhan atau hajat kepada Allah. Ia selalu berdoa kepada Allah dalam segala keadaan. Takut kepada Allah disetiap keadaan, baik dalam ketaatan ataupun disaat bermaksiat.

          Sebaliknya, tanda seseorang mendapatkan khidzlan (ditelantarkan tidak di beri taufiq) ada tiga. Pertama, sukar melakukan ibadah padahal dia sudah berusaha sungguh-sungguh. Ada saja halangan yang menghambatnya dari perbuatan taat. Kedua, mudah terjerumus dalam maksiat padahal ia sudah berusaha untuk menghindar dari maksiat. Ketiga, Tidak terbuka pintu untuk memohon kepada Allah, maka ia tidak merasa perlu berdoa dalam segala hal.

          Mudah-mudahan kita termasuk hamba yang diberi taufiq dari Allah, sebagaimana diberikan kepada Nabi, Auliya dan Shalihin. kita juga memohon agar anak-anak kita juga diberi taufiq oleh Allah.       


Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                    https://wa.me/c/6283141552774


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages