JANGAN PERNAH RAGU DENGAN JANJI ALLAH

JANGAN PERNAH RAGU DENGAN JANJI ALLAH

Share This

Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, 02 Agustus 2019
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf





Janganlah engkau sampai ragu terhadap janji Allah karena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan, meskipun waktunya sudah tiba, supaya hal itu merusak pandangan mata hatimu atau memadamkan cahaya hatimu.
              Allah telah berfiman:
أُدْعُوْنِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya :"Berdo'alah pada-Ku, maka Aku pasti mengabulkan untuk kalian" (QS, Ghofir: 60).
           Allah pasti menepati janji-Nya, tetapi janji itu terkadang tergantung pada sebab-sebab dan syarat-syarat yang dipilih oleh Allah. Menurut ilmu pengetahuan Allah, bukan menurut ilmu pengetahuan hamba itu. Bisa jadi masih ada syarat-syarat dan adab-adab dalam berdo'a yang belum dipenuhi oleh hamba itu.
         Di antara syarat ijabah (terkabulnya do'a) ialah keadaan terpaksa.
أَمَّنْ يُجِيْبُ المُضْطَرَّ إِذَادَعَاهُ
Artinya :"Atau siapakah yang akan menerima do'a orang yang terpaksa jika ia berdo'a kepada-Nya?" (QS. An-Naml: 62).
          Keadaan terpaksa ialah keadaan jika sudah tidak ada lagi perantara baik dari dalam atau dari luar. Dalam keadaan itu do'a diangkat oleh Allah dan diberikan harapannya.
          Menurut ilmu Allah waktu itu hamba berdo'a belum dalam keadaan terpaksa, karena masih ada jalan lain, punya harapan, banyak perantara, karena itu do'anya tidak dikabulkan seketika itu, tetapi dilambatkan. Tetapi hamba itu bodoh, tidak mengerti dan dia ingin cepat-cepat. Padahal Allah menunggu kapan dia keadaan sangat butuh sehingga tidak ada yang diandalkan dan tidak punya pegangan yang lain, kecuali harus kembali pada Allah, lalu berdo'a dan dikabulkan oleh Allah. Jadi karena sebelum sangat butuh ditunda oleh Allah waktunya.
          Maka hendaklah hamba itu berbuat sopan dan akhlak kepada Allah. Jika lambat pemberian itu, dia sabar, ridho dan pasrah dan berbaik sangka kepada Allah, barangkali belum waktunya atau bukan rizkinya. Dia harus punya keyakinan bahwa do'a itu pasti diterima tetapi kapan waktunya terserah Allah. Sebab Dia yang memberi, Dia yang memiliki. Tenteramkanlah hatimu, jangan pernah ragu dengan janji Allah.
         Orang yang berdoa dengan adab-adab dan syarat-syaratnya dan selalu yakin bahwa Allah menepati janjinya, maka orang itu dinamakan 'arif (orang yang mengenal Allah, mengetahui kebijakan dan kekuasaan Allah). Dia akan tetap istiqomah berdo'a dan tidak putus asa. Orang itu mata hatinya selamat dan tidak sampai rusak dan hatinya bercahaya. 
         Kalau dia ragu dengan janji Allah, goncang keyakinannya karena belum terkabulnya do'a, maka berarti orang itu tidak mengenal Allah, dia tidak mengetahui kebijaksanaan Allah. Orang tersebut rusak mata hatinnya dan padam cahaya hatinya.
          Para nabi itu walaupun sudah dapat janji dari Allah, tetapi mereka tetap takut tetap khawatir karena Allah menentukan sesuatu tidak perduli kepada siapapun.
          Oleh karena itu, tetaplah berdo'a dengan penuh keyakinan bahwa Allah pasti menerima do'a kita, seperti sabda Nabi SAW:
أُدْعُوْا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالْإِجَابَةِ
Artinya :"Mohonlah kepda Allah dan engkau yakin bahwa do'amu terkabul" (HR. Turmudzi). 
(Ali Hdd).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages