BERMACAM AMAL KARENA BEDA CAHAYA

BERMACAM AMAL KARENA BEDA CAHAYA

Share This
Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, 23 Agustus 2019
Oleh :  Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

Beraneka warnanya jenis amal perbuatan karena bermacam pula warid (cahaya) yang datang ke dalam hati.


          Orang yang bersuluk untuk mendapatkan makrifat tentu ia rajin melakukan ibadah. Pasti ia benar-benar bermujahadah, berjuang terus sehingga mendapatkan apa yang diinginkannya berupa makrifat kepada Allah. Setiap orang punya pilihan ibadah sendiri. Ada yang membaca Al Qur'an, memperbanyak sholat, puasa sunnah, beristighfar, berbakti kepada orang tua, mencari ilmu atau amal ibadah yang lain. Allah membuat ibadah menjadi bermacam-macam agar manusia tidak jemu dengan salah satu macam ibadah.
          Kalau ibadah itu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan istiqamah, maka akan turun cahaya dari Allah ke dalam hati orang itu. Namanya Warid atau Haal. Warid yang turun itu bermacam-macam. Ada warid yang mendatangkan rasa takut kepada Allah. Ada yang mendatangkan kesenangan kepada Allah di dalam hati. Ada yang menimbulkan kesedihan. Ada yang menimbulkan kelapangan. Dan masih banyak jenis warid yang lain.
          Habib Abdullah Al-Haddad dalam kitab Risalah Al Muawanah menyebutkan :
وقال بعض العارفين : الواردات من حيث الأوراد فمن لم يكن له ورد في ظاهره لم يكن له وارد في سرائره
"Sebagian Arifin berkata : "Datangnya waridat itu dari wirid (amal ibadah yang dilazimi). Siapa yang tidak punya wirid di dhahirnya pasti tidak punya (warid) di batinnya."
          Habib Abu Bakar As Sakran bin Abdurrahman Assegaf mewarisi kakeknya Ali bin Abi Thalib. Termasuk dari hal atau warid yang menimpanya adalah ketika musim dingin ia merasa kepanasan. Ketika musim panas ia merasa kedinginan.
          Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr kalau datang halnya maka ia duduk terdiam di kamar walaupun banyak tamu yang menunggu. Tapi orang-orang tau obatnya. Datangkan seorang masyayikh untuk menghampirinya. "Ayo keluar. Kalau tidak maka aku akan telanjang," kata orang itu. Maka hilanglah haal yang menimpa Habib Hasan.
          Namun yang perlu diperhatikan bahwa waridat atau haal yang menimpa para wali itu bukan pilihan mereka. Itu murni datang dari Allah yang tidak bisa ditolak dan bukan kehendak mereka. (Mhd)

Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages