JANGANLAH BERSANDAR KEPADA AMAL DAN KEADAAN

JANGANLAH BERSANDAR KEPADA AMAL DAN KEADAAN

Share This
Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, 24 Agustus 2018
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf

"إلهي كم من طاعة بنيتها وحالة شيدتها هدم اعتمادي عليها عدلك بل أقالني منها فضلك"
“Tuhanku, berapa banyak amal taat yang aku lakukan atau keadaan yang aku dirikan, tiba-tiba harapanku kepadanya digagalkan oleh keadilan-Mu, bahkan aku digeser oleh karunia-Mu (daripada bergantung nasib kepada amal dhahir batin itu).”

-         

            - Seorang hamba tidak boleh memandang kepada amal taat yang ia lakukan walaupun amal taat itu besar, dan jangan menganggap baik keadaan dirinya walau tampaknya baik. Sebab, banyak sekali amal taat yang dimata orangnya tampak besar seperti gunung, padahal disisi Allah tidak senilai sayap nyamuk. Berapa banyak keadaan yang dianggap bersih oleh orangnya, akan tetapi disisi Allah masih tercemar.
-          - Telah lewat kata hikmah yang senada dengan munajat ini :
لا صغيرة إذا قابلك عدله ولا كبيرة إذا واجهك فضله
“tidak berarti kecil dosamu kalau dihadapi dengan keadilan Allah, dan tidak berarti besar dosamu kalau dihadapi dengan karunia Allah.”
Artinya, orang yang dihadapi oleh Allah dengan karunia Nya maka dosa besarnya menjadi kecil. Sedangkan orang yang dihadapi Allah dengan keadilan Nya maka dosa kecilnya akan menjadi dosa besar.
-          - Yahya bin Muadz Ar-Razi berkata : “Apabila Allah meletakkan keadilan Nya kepada mereka maka tidak tersisalah bagi mereka kebaikan. Kalau mereka mendapat karunia Allah maka tidak tersisa bagi mereka kejelekan.”
-         -  Termasuk doa Yahya bin Muadz ;
إلهي إن أحببتني غفرت سيئآتي وإن مقتني لم تقبل حسناتي
Tuhanku, bila Engkau mencintaiku, maka pasti Engkau mengampuni semua kesalahanku. Tapi apabila Engkau benci kepadaku, maka Engkau tidak akan menerima amal kebaikanku.”
-          - Alangkah indah doa Syekh Abul  Hasan Asy-Syadzili berikut ini yang artinya :
“Ya Allah, jadikanlah kejelekan kami kejelekan orang-orang yang Engkau cintai. Dan jangan jadikan kebaikan kami kebaikan orang-orang yang engkau benci. Sebab, kebaikan tidak bermanfaat kalau Engkau benci dan kejelekan tidak berbahaya apabila Engkau cinita. Tapi Engkau menutup hal itu supaya kami berharap dan takut kepada Mu. Maka amankan ketakutan kami, jangan kecewakan harapan kami dan berikan permintaan kami.”
-          - Kesimpulannya, janganlah bersandar kepada amal dan keadaan diri, karena itu tidak bias diharapkan. Tapi bersandarlah kepada karunia dan anugrah Allah, karena itulah yang bias diandalkan. Walau begitu, bukan berarti lalu meninggalkan amal. Bahkan seorang hamba itu harus terus menerus melakukan amal taat kepada Allah tetapi jangan bergantung kepada amal. Kalau tidak bisa melakukan amal taat dalam bentuk perbuatan, maka dengan merasa cinta kepada amal taat dan niat untuk melakukannya. (www.darulihya.org)

Wallahu a’lam bi Asshawab
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages